Peran Sentral Pos Yandu Mencerdaskan Perempuan dan Anak Bangsa

Pos Yandu Membentuk Karakter Pola Kehidupan Sehat Berbangsa dan Bernegara

Pos Yandu Mempunyai Peran Sentral dalam Pembentukan Watak Perempuan dan Anak

Kota Bandung, tribuntipikor.com

Giat Kunjungan Ketua TP PKK Kota Bandung, Dra. Hj. Yunimar Mulyana yang juga sebagai Isteri Walikota Bandung bersama Tim Penilai Pos Yandu Kota Bandung dalam rangka Kunjungan Penilaian secara langsung di lapangan.

Hadir pula Camat Batununggal, Drs.Tarya, Kapolsek Batununggal, Danramil, Fokopincam, Forum RW, Ketua MUI, LKK, Tokoh, unsur dan elemen warga masyarakat lainnya.

Ketua TP PKK Kota Bandung memberikan apresiasi atas sinergiritas, kekompakan, soliditas semua steackholder, unsur dan elemen warga masyarakat di Kewilayahan RW 08, Kelurahan Kebon Gedang, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

“Dengan memupuk kekompakan, soliditas, sinergiritas, kebersamaan yang terus tumbuh maka akan mudah meraih harapan dan tujuan bersama,” terang Yunimar di halaman Madjid Al Ikhwan Jl. Kibar, Kota Bandung Senin (20/6/22).

“Seperti dalam hal ini, sangat mungkin kelompok pos yandu melati dua RW Delapan sangat mungkin meraih juara satu,” tambahnya.

Kerja kinerja secara intes, kontinyu, alami alias natural dan terasa oleh semua golongan masyarakat juga bisa jadi poin plus.

Gambaran dari 13 progres Pos Yandu Melati Dua adalah progres yang sangat mengena semua golongan warga masyarakat terkait kebutuhan berdasarkan usia dari balita, remaja hingga lansia terpenuhi.

“Progres Inovasi bermaksud terpenuhinya kebutuhan strata sosial yang ada. Progres Pos Yandu Melati Dua juga mencoba dan terus berusaha memenuhi kaum disabilitas, kebutuhan khusus, kaum duafa hingga anak yatim piatu.,” papar Ketua Pos Yandu Melati Dua, Cintya Dewi.

Lanjut Dewi, pada dasarnya sasaran utama pos yandu adalah pembinaan peranan perempuan dan anak-anak balita.

“Pemberian ilmu pengetahuan, informasi, penyuluhan dan edukasi terkait sosialisasi, cara pola hidup sehat, kreatif dan inovatif hingga berwirausaha dan umkm” tutur Dewi.

Ketua RW 08, H. Cece Sukmawan menjelaskan bahwa semua membutuhkan proses, dari proses itulah lahir hasil, hasil yang diinginkan sesuai harapan bahkan terkadang tidak sesuai dengan harapan.

“Diawali niat dan proses sebagai usaha bagaimana tujuan dari keinginan supaya bisa tercapai,” katanya.

“Initinya kita tetap tawadhu dalam menanamkan dan menumbuhkan menjadi kebiasaan hingga menjadi budaya baik yang mengakar dalam mentalitas pembentukan karakter di masyarakat,” tandasnya.

Red. Iwn

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *