“Kadang kita tanpa menyadari bahwasannya kita telah diombang-ambingkan oleh kepentingan sebuah kelompok, sehingga kita pudar dalam meraih bahwa sebenarnya Bersama Kita Bahagia.”
BOJONEGORO, tribuntipikor.com
Peseteruan LSM FKMB dengan LSM Angling Dharmo dalam beberapa hari ini menjadi isu yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat Bojonegoro. Senin 20/12/2021 pukul 09:09 Wib.
Hal itu menjadikan buah pikiran wartawan/jurnalistik tribuntipikor.com untuk melakukan konfirmasi, wawancara melalui sambungan seluler WathsAppnya dengan Gus Asim ( sebagai Pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesia) untuk meminta, mendapatkan pandangan beliau terkait isu antar LSM yang lagi hits di Bojonegoro ini.
Dalam pandangannya Gus Asim mengatakan, bahwa wacana mas Edi Susilo sebagai ketua Lsm FKMB yang rencananya akan menggelar orasi atau demonstrasi menuntut wakil bupati Bojonegoro Jatim, mengundurkan diri dari jabatanya dan rencana Mas Nasir ketua Lsm Angling Dharmo yang akan menggelar aksi tandingan dalam rangka membela wakil bupati Bojonegoro sama-sama benarnya. Semua mempunyai hak yang sama untuk menyampaikan pendapat di depan publik.
“Bahwa yang dilakukan FKMB sudah benar dan sesuai. Tuntutan dari FKMB sudah sangat jelas, mas Edi selaku ketua FKMB hanya menginginkan adanya keharmonisan antara Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bojonegoro. Maka menurut saya demo yang dilakukan LSM FKMB hanya sebagai ktitik terhadap pemerintah kabupaten Bojonegoro, karena mas wawan adalah bagian dari pemerintah maka mengkritik mas wawan sama halnya dengan melakukan kritik terhadap pemerintahan kabupaten Bojonegoro.” Jelas Gus Asim.
“Mungkin mas Edi dan kawan-kawan FKMB melakukan demo itu hanya ingin wakil bupati (mas wawan) memahami posisinya sebagai wakil bupati, yaitu tugas wakil bupati adalah membantu Bupati.” Imbuhnya.
Gus Asim menambahkan, “Kalau boleh memberi saran, demo FKMB harusnya tidak hanya sebatas tentang sidak yang dilakukan mas wawan, tetapi lebih kepada sikap dan attitude beliau sebagai wakil bupati yang harus berkolaborasi dengan bupati dalam segala kebijakan dan tindakan. Imbuhnya.
Lebih lanjut Gus Asim selaku Pengamat Sosial Politik dan Budaya Indonesis memberikan himbauan agar demo yang dilakukan FKMB betul-betul atas dasar keprihatinan dalam melihat kondisi pemerintahan di kabupaten Bojonegoro.
Dimana, “Dalam tuntutannya FKMB meminta kemendagri untuk mengevaluasi kinerja mas Wawan itu sudah sesuai, yang dilakukan mas edi pada dasarnya diperbolehkan oleh perundang-undangan yang ada, dan tidak melanggar hukum. ” terangnya
Olehnya dalam, “Wacana mas Nasir selaku ketua LSM Angling Dharmo, yang mana akan menggelar demo tandingan, kalau FKMB tetap melanjutkan demonstrasi, itu adalah perwujudan dari pembelaan terhadap wakil bupati Wawan. Karena mas Nasir meyakini apa yang mas Wawan lakukan sesungguhnya bagian dari pencegahan korupsi untuk kebaikan pembagunan di Bojonegoro maka perlu di bela. Yaa…, begitulah kira-kira menurut pemahaman saya.” Pandangan Gus Asim.
Disisi lain, Gus asim menambahkan dalam analisanya terkait penilaian masyarakat tentang dua LSM yang saling serang.
Terkait hal itu, “Nanti tinggal publik yang menilai, mana yang betul-betul membela kepentingan masyarakat secara luas untuk lebih kemajuan Bojonegoro dan mana yang hanya membela kepentingan kelompok.” pungkasnya. (Kin).
Editorial: Solikin.gy
Reporter: Solikin.gy