Dessy Ratnasari Membantah Tentang Dugaan Panitia Pelatihan Diversifikasi Produk Tenun Ikat Telah Ingkar Janji

Sintang, Kalimantan Barat, tribuntipikor.com

Pemberitaan tentang kegiatan Pelatihan Diversifikasi Produk Tenun Ikat yang pelaksanaannya di Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2021 telah menimbulkan masalah pada para peliput berita.
Salah satu awak media yang ikut melakukan peliputan pada kegiatan tersebut berinisial “BS” menyampaikan rasa kecewanya, “kami diminta untuk meliput kegiatan itu dengan kesepakatan akan ada uang tranport sebesar Rp 300.000,- tapi sampai hari ini tidak ada realisasinya,” ketus BS pada awak media. (3/2/21).
BS menjelaskan, “kegiatan tersebut dilaksanakan selama enam hari hari dari tanggal 23 Januari hingga tanggal 28 Januari 2021 dengan pembukaan dihari pertama oleh Sekretaris Daerah Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M.Si.,” jelasnya.
“Dari seluruh rangkaian tersebut pihak KalFor mengundang beberapa awak media karena terkait kegiatan tersebut sudah disediakan lembaran press release sebagai acuan dalam pemberitaannya tersebut,” ungkap BS lagi.
“Dalam kegiatan ini juga pihak panitia juga menjanjikan mengganti biaya transportasi sebesar 300.000 bagi setiap media yang ikut kegiatan tersebut akan tetapi pihak panitia sampai sekarang belum membayar kepada pihak media terkait apa yang telah dijanjikan,” ungkap BS lagi dengan wajah kesal.


Pelaksana kegiatan tersebut yaitu PT. Kalimantan Forest Project atau disingkat PT. KalFor.
BS menyampaikan bahwa dirinya sudah membicarakan hal ini pada Pihak PT. KalFor yaitu Dessy Ratnasari Selaku panitia penyelenggara kegiatan tersebut.
Dessy mengatakan, masih diproses ya pak, kami harus cek dulu sldan memverifikasi, baru bisa diajukan. Proses ini akan memakan waktu, mohon maaf regulasinya seperti itu, ungkap Dessy melalui pesan singkat WhatsApp, dengan saya” ungkap BS.
BS juga ungkapkan Dessy Ratnasari sempat mempertanyakan izin dari media, juga status media terdaftar atau tidak di Dewan Pers untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Ya kalau mereka mau media terdaftar di Dewan Pers kenapa tidak dari awal disampaikan kalau seperti ini. Mediakan sudah jelas pendiriannya ada yang PT dan ada yang CV,” ungkap BS dengan nada kesal.
BS juga sudah menghubungi Nurmanto, “Nurmanto mengatakan melalui pesan singkat WhatsApp bahwa pihaknya hanya sebagai pelaksana kegiatan di lapangan,” kata BS.
Terkait dengan pemberitaan bahwa panitia pelaksana pelatihan tenun ikat di Desa Ensaid Panjang telah inkar janji, awak media melakukan konfirmasi kepada Dessy Ratnasari sebagai Regional Facilitator KalFor Project. (3/2/21).
Dessy menjelaskan, “hal ini masih dalam proses sesuai ketentuan yang berlaku di lembaga kami, perlu diketahui bahwa proses pengajuan pembayaran uang transport ini memerlukan waktucukup lama karena harus melengkapi berkas-berkas seperti daftar absen, notulensi kegiatan, foto, rekaman kegiatan, laporan kegiatan, KTP, buku rekening dll berkas yang diperlukan.
Proses pengumpulan berkas ini akan dipantau langsung dan diverifikasi oleh bagian administrasi di kantor pusat. Bila ada berkas yang masih kurang lengkap maka harus dilengkapi terlebih dahulu. Setelah semuanya beres, barulah proses pembayaran uang transport dll dilakukan. Transfer akan dilakukan dari kantor pusat ke rekening masing-masing.
Jadi harap dimaklumi bila semua itu akan memakan waktu. Apalagi, kegiatan yang difasilitasi KalFor cukup banyak dan semuanya memerlukan proses administrasi yang lengkap dan detil. Jadi kami memprosesnya satu per satu,” jelas Dessy.


“Saya memahami bila kawan-kawan wartawan yang hadir belum mengetahui mekanisme adminsitrasi di KalFor karena baru sekali mengikuti kegiatan KalFor. Tapi untuk undangan lain yang sudah biasa ikut, tentu sudah paham bahwa proses ini memang cukup lama dan detil, dan bisa menunggunya sampai semua proses selesai.
Namun demikian, saya menghargai dan sangat mengapresisasi liputan kawan-kawan wartawan yang hadir pada saat kegiatan. Liputannya sangat baik dan menarik. Insya Allah akan bermanfaat bagi pembangunan di Kabupaten Sintang
Terakhir, saya mohon maaf bila ada ketidaknyamanan karena kejadian ini,” ungkap Dessy Ratnasari melalui WA kepada awak media. (Edy Rahman).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *