Bandung – Tribun Tipikor com
Proyek pembangunan Flyover Nurtanio yang semula dijadwalkan rampung pada akhir tahun 2024 kini justru berubah menjadi sumber kemacetan akut di kawasan Jalan Nurtanio dan Jalan Abdul Rahman Saleh, Kota Bandung. Hingga pertengahan tahun 2025 ini, pembangunan tersebut tampak mangkrak dan belum menunjukkan progres signifikan.
Kondisi tersebut memantik sorotan tajam dari LSM TRINUSA DPD Jawa Barat. Melalui Sekretaris Jenderalnya yang akrab disapa Kang Yana, LSM TRINUSA menilai proyek flyover ini bukan hanya gagal menjawab kebutuhan mobilitas warga, tapi justru menambah beban harian masyarakat dengan kemacetan, debu tebal di musim kemarau, dan genangan lumpur di musim hujan.
“Kami sudah turun langsung ke lapangan. Progresnya bahkan belum mencapai 50 persen. Jalanan jadi kumuh, tidak layak, dan jelas sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Harus ada tindakan konkret dari pemerintah, jangan saling lempar tanggung jawab,” tegas Kang Yana saat diwawancarai di Bandung, Rabu (24/7).
Pihaknya mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung M. Farhan untuk tidak tinggal diam. LSM TRINUSA meminta agar keduanya segera mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk turun tangan menyelesaikan proyek yang dinilai “jalan di tempat” ini.
“Ini bukan hanya soal pembangunan, tapi soal hak masyarakat atas akses jalan yang nyaman dan aman. Pemerintah harus peka terhadap keluhan warga. Apalagi proyek ini sudah lama digembar-gemborkan akan jadi solusi kemacetan, nyatanya justru menambah masalah,” lanjut Kang Yana.
LSM TRINUSA menyatakan akan terus mengawal kasus ini dan siap membawa persoalan ini ke ranah lebih tinggi apabila tak kunjung ada langkah konkret dari pemerintah. Mereka menilai mangkraknya proyek ini mencerminkan lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah serta buruknya manajemen pelaksanaan proyek strategis nasional.
“Jangan sampai proyek strategis malah berubah jadi ironi pembangunan. Kalau perlu, audit dan investigasi terbuka harus dilakukan,” tutup Kang Yana.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kementerian PUPR maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait stagnasi proyek Flyover Nurtanio tersebut.
Budi Haryanto Wapemred