Berita Klarifikasi Diah: Tanggapan Terhadap Pemberitaan Negatif yang Menyudutkan Nama Baik TNI
Semarang, – Tribun Tipikor
Minggu, 27/4/2025. Sempat dihebohkan dengan pemberitaan yang tak berimbang dan juga dianggap mencemarkan nama baik institusi TNI, oleh beberapa media online dan dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Korban Diah dalam hal ini memberikan klarifikasinya.
Media-media tersebut menayangkan pemberitaan dengan judul “Lagi-Lagi Istri Oknum TNI Diduga Lakukan Penipuan 178 juta, LCKI Siap Laporkan Ke Jalur Hukum”. Adalah tindakan sepihak tanpa ada klarifikasi ke pihak Diah sebagai bahan dalam isi pemberitaan mereka dan menuduh dengan tanpa dasar yang betul-betul dapat di pertanggungjawabkan.
Sebut saja media XXX dengan sepihak mencuri foto saya tanpa ijin terlebih dahulu, seharusnya mereka ijin jangan terus asal naikan berita dan mencuri foto saya, jelas Diah saat menjelaskan kepada awak media Tribun Tipikor beserta beberapa media online yang lainnya saat berkunjung ke kota Semarang.
” Diah iswahyuningsih dan suami Serda Endra Dwi Septian anggota TNI yang berdinas di Korem 073/Makutarama Salatiga. Datang ke kantor Media Online Tribun Tipikor dan menjelaskan permasalahan apa yang menimpanya dan membuat malu keluarga besarnya. “
Kami merasa sangat dirugikan. Selain mencemarkan nama baiknya, Diah juga mengungkapkan bahwa berita yang tersebar berdampak negatif pada kehidupan pribadinya dan keluarganya.
Dalam klarifikasinya, Diah menekankan pentingnya keakuratan dalam pemberitaan dan meminta media agar lebih bertanggung jawab sebelum menerbitkan informasi yang dapat merugikan orang lain.
“Saya ingin agar media lebih profesional dan etis dalam melakukan tugas jurnalistik. Sebelum mempublikasikan berita, seharusnya ada konfirmasi dari pihak yang bersangkutan. Ini bukan hanya soal nama baik, tetapi juga soal keadilan dan kebenaran,” ungkapnya..
Ia berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi banyak pihak agar lebih berhati-hati dalam memilih informasi yang disampaikan kepada publik.
Dalam kesempatan tersebut, Diah juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyikapi berita yang beredar serta memahami konteks dari suatu permasalahan sebelum membuat penilaian.
“Kita hidup di era informasi yang sangat cepat, penting bagi kita untuk kritis dalam menyaring berita yang kita terima,” tutupnya.
Diah melanjutkan bahwa meskipun berita tersebut telah dihapus atau ditakdown, implikasi dari penyebaran foto dan informasi yang mencemarkan nama baiknya tetap membekas.
“Gambar yang sudah tersebar luas itu sulit dihapus dari ingatan masyarakat dan dapat muncul kembali kapan saja,” ujarnya. Ia merasa bahwa tindakan media yang tanpa cek dan ricek ini tidak hanya merusak reputasinya, tetapi juga reputasi suaminya sebagai anggota TNI.
Ia menjelaskan bagaimana isu tersebut berdampak besar pada keseharian keluarganya. “Keluarga saya merasa stres dan malu. Anak saya bahkan menjadi sasaran ejekan teman-temannya di sekolah karena pemberitaan ini. Hal ini sangat menyakitkan bagi kami sebagai keluarga,” tambah Diah dengan nada penuh emosi.
Diah dan suaminya merasa perlu mengambil sikap tegas terhadap media yang terlibat dalam penyebaran berita tersebut.
Mereka berencana untuk berkonsultasi dengan penasihat hukum untuk memahami langkah-langkah yang dapat diambil, termasuk kemungkinan mengajukan gugatan atas pencemaran nama baik.
“Ini adalah masalah serius, bukan hanya untuk kami secara pribadi, tetapi juga untuk integritas institusi TNI. Saya berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima informasi karena dampaknya bisa sangat besar,” tutup Diah.
Dengan harapan bahwa cerita mereka dapat menjadi peringatan bagi media lain agar lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan berita.
Penulis: Andi Prasetyo