Dumai– Tribun Tipikor. Com
Saya Sebagai salah satu konsumen PT. Agung Toyota yang berisinial (KS) pada hari Kamis, 13 February 2024 mendatangi show room PT. Agung Toyota yang terletak di jln Ratu Sima/Kelakap 7 ingin Servis kendaraan beroda empat milik saya merk Calya berwarna hitam karena sudah waktunya untuk servis rutin. Alangkah terkejutnya saya tidak dilayani dengan baik dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak agung Toyota Dumai.
Awalnya saya diarahkan untuk menemui salah seorang petugas Servis Advisor yang bernama Mardanil dimeja nomor 5 (Lima) untuk melakukan servis rutin sekalian saya mengeluhkan kerusakan mobil saya yang sejak baru beli beberapa bulan sudah ada dan membuat saya dan anak anak yang menggunakan mobil Calya tersebut merasa tidak aman dan tidak nyaman setiap memakai.
Tetapi pihak dari PT Agung Toyota tidak memberi pelayanan yang semestinya sehingga mobil saya tidak ditangani atau diangguri karena dioper oper dari pelayanan servis yg satu dengan yang lainnya.
Kemudian saya melihat salah seorang supervisor yang bernama pak Hendri Manurung keluar dari salah satu ruangan yang kelihatan dari tempat pelayanan konsumen untuk mengeluhkan bahwasannya mobil saya tidak ditangani atau tidak diservis.Tetapi supervisor Pak Hendri manurung melihat saya yang memanggil beliau untuk membantu cari solusi justru langsung meninggalkan tempat kejadian. Seharusnya Pak Hendri sebagai supervisor perusahaan PT Agung Toyota Kota Dumai harus menanggapi keluhan dari konsumen yang ingin menyampaikan keluhannya.
Saya sebagai konsumen yang awalnya menjumpai salah satu karyawan yang bagian servis Advisor yang bernama Pak MarDanil (biasa dipanggil Danil) mengatakan kepada saya tidak mau mengikuti arahan dari Dia (Pihak
Agung Toyota) untuk pengisian minyak mobil saya ketempat yang mereka tentukan. Karena menurut Gejala kerusakan mobil saya ini dari minyak Ungkap Pak Danil. Jadi Pak Danil tidak mau untuk menangani mobil saya dan menyuruh saya servis ke Bapak Parangi Gultom yg menangani mobil saya di servis sebelumnya. Ternyata tidak ditangani juga karena menurut bapak Parangi Gultom diserahkan pada bapak Satria yang juga tidak menangani mobil saya. Sehingga mobil saya diangguri/ dibiarkan sampai Berjam -jam tanpa ditangani dari pagi sekitar jam 11 pagi hingga sekitar jam 3 sore, membuat saya benar benar kesel dan marah. Apalagi dengan seenaknya pihak toyota memindahkan dan menggeser mobil saya ketempat panas dengan meninggalkan kunci mobil disetir dengan kondisi kaca mobil terbuka, sebagai konsumen saya percaya kan mobil dan kunci saya ternyata dilakukan pembiaran begitu saja terhadap unit mobil saya buat saya merasa tidak senang atas perlakuan yang tidak menyenangkan begitu, untung tidak hujan dan tidak dicuri orang karena dibiarkan begitu saja tanpa memberitahu pada saya kalau mereka tidak mau menyervis mobil saya, padahal saya menunggu berjam-jam diruang tunggu karena saya pikir mereka lagi menyervis mobil saya.
Karena saya tidak terima atas perlakuan dari pihak PT.Agung Toyota akhirnya saya mencoba menyampaikan keluhan saya terhadap teman-teman seprofesi saya awak media permasalahan tentang kurangnya pelayanan PT Agung Toyota terhadap saya yang juga salah seorang konsumen mereka bahkan dari bertahun tahun yang lalu sudah membeli unit toyota Fortuner sebanyak dua kali. Hal ini saya lakukan supaya berita yang saya naikkan setelah pemberitaan teman-teman saya awak media yang lain naik duluan pemberitaan mereka, yang menandakan berita saya bukan opini dari saya,tapi nyata adanya. Karena pada hari Kamis,27 Februari 2025 Saya bersama Rekan-rekan Awak media langsung mencoba mendatangi ke kantor PT Agung Toyota Kota Dumai untuk konsultasi atas keluhan dari saya terhadap mobil saya yang tidak di tangani dengan baik dan semestinya. Apalagi setelah diservis ternyata keluhan saya soal kerusakan mobil yang saya keluhkan tidak ditangani dan tidai diperbaiki sehingga semakin parah sampai saat ini.
Sesampainya saya dan rekan-rekan awak media lainnya di kantor PT Agung Toyota, awak media mencoba bertanya langsung ke Kepala Layanan Pelanggan atau Humas PT. Agung Toyota yang bernama bu Vira, beliau meminta surat, tetapi awak media bilang kalau mau kofirmasi cukup menunjukkan KTA wartawan supaya berita berimbang dari kedua belah pihak tidak hanya mendengar sepihak. Akan tetapi sebagai humas ibu Vira tidak terima dan tidak menghargai niat baik dari awak media yang mau konfirmasi malahan dengan seenaknya dan tanpa etika meninggalkan saya dan rekan awak media begitu saya. Kemudian dengan gigih awak media menanyakan lagi ke karyawan PT Agung Toyota yang lainnya,”ijin,pimpinan perusahaan di mana bang? ” ia menjawab ke awak media, lagi tidak berada di tempat pak. Awak media mencoba bertanya nama karyawan PT Agung Toyota tersebut namun,dia tidak mau menyebutkan namanya ke awak media.
Awak media pun mencoba menjumpai pak Danil dan ingin meminta keterangan dari pak Danil.Tetapi ketika pak Danil dipanggil beberapa kali oleh beberapa teman-temannya, tetapi pak Danil bersikeras tidak mau menjumpai awak media yang sudah menunggu berjam-jam. Pada saat pak Danil keruangan Show room didepan dan langsung ditemui oleh saya dan awak media, pak Danil dengan sombongnya meninggalkan awak media. Bahkan pak Yudi yang saat itu bersama pak Danil dengan seenaknya bilang kami lagi kerja jangan diganggu dan dibantah awak media ini kami mau bicarakan urusan kinerja kalian ya harus ditempat kerja dan dijam kerja, tetapi beliau malah dengan tidak sopannya menyuruh saya dan awak media lainnya menunggu di Gazebo dan dengan sabar awak media menunggu diluar dengan menenangkan saya yg mulai emosi. Apalagi setelah kami menunggu berjam -jam pak Danil dengan santainya lewat depan kami mau pulang dan ketika awak media mencoba menjumpai dan ingin meminta keterangan dari pak Danil tetapi mengatakan dengan santainya ke awak media,saya tidak tau masalah itu dan itu bukan urusan saya,itu urusan org kantor,” tanyak aja kekantor! dengan seenaknya ia menjawab sambil meninggalkan awak media.
Awak media meminta kepada pimpinan perusahaan PT Agung Toyota untuk memberi ajaran yang bagus terhadap karyawan-karyawan PT Agung Toyota agar melayani konsumen dengan baik.Bukan malah mengabaikan atau tidak menanggapi keluhan dari konsumen yang mau servis mobilnya. Bahkan disaat para awak media mau konfirmasi ke pihak PT Agung Toyota Dumai terlihat jelas perbuatan-perbuatan tidak menyenangkan dari karyawan-karyawannya yang tidak profesional dalam menghadapi suatu masalah yang ada dan terkesan menghindar seharusnya menjumpai konsumen dan awak media yang datang untuk cari solusi terbaik bukannya mengelak dan menghindari dengan berbagai macam cara dan alasan.
JURNALIS: KRISTIN SIMBOLON