Longsor Berkepanjangan di Kedewan Warga Berjibaku Kerjabakti

Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com

Pasca terjadinya bencana longsor beberapa hari yang lalu, kondisi Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sangat memprihatinkan, disamping banyak jalan yang tidak dapat dilalui, ditambah lagi kondisi jalan yang mengalami penurunan (ambles) dibeberapa titik membuahkan dampak berjalannya perekonomian warga masyarakat diwilayah tersebut menjadi terhambat,

Bersamaan bencana longsor tersebut hari ini Kamis Tanggal 29 Desember 2002 mulai pukul 07:00 beberapa warga masyarakat kembali membersihkan tanah akibat longsor yang sedang terus terjadi, karena menutupi akses jalan utama yakni jalan wonocolo – kedewan.

Dari sumber beberapa didapat media Tribun Tipikor.com bahwa Kondisi seperti ini tidak hanya kali ini saja, dan dari yang sebelumnya juga sudah dilakukan oleh pihak pertamina menggunakan alat berat termasuk juga BPBD Bojonegoro selama 2 hari.

Hingga saat ini kerja bakti sudah dilakukan selama 10 hari lebih dan ini akan terus berlanjut karena kondisi tanah masih akan terus bergeser menutupi ruas jalan, bahkan saat malam pun beberapa warga rela berjaga. Celoteh salah satu warga.

Pun demikian apa yang disampaikan oleh Sugiranda (45) salah warga setempat, dirinya mengatakan bahwa setiap hari ia selalu ikut kerja bakti membersihkan tanah lumpur longsoran.

“Walah ra ketung mas, sempat dibantu juga dari pihak pertamina pake alat berat, yang ke dua dari pihak BPBD Bojonegoro selama 2 hari” terang Sugiranda.

Kalau kerja bakti ini sudah dilakukan selama 10 hari lebih, jadi kalo ada susulan guguran longsor lagi ya kita kejalan lagi dan kami kerja bakti lagi” ungkapnya.

Apa yang dilakukan masyarakat saat ini adalah inisiatif dari masyarakat sendiri, mereka membuat alat pengeruk sendiri dan alat seadanya untuk membersihkan guguran tanah longsor yang hampir setiap hari terjadi. Bahkan ada salah satu warga yang memberikan bantuan air untuk pembersihan akses jalan tersebut.

Sejumlah warga melalui pak Sugiranda (45) mengharapkan segera mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah untuk menurunkan alat berat agar dapat meminimalisir guguran susulan tanah lumpur yang turun ke jalan. Karena apa yang dilakukan warga saat ini disamping kesadaran warga masyarakat juga minimnya peralatan penunjang, apalagi mereka juga harus bekerja mencari nafkah setiap harinya.

Warga juga mengungkapkan bahwasanya jikalau masyarakat harus mengeluarkan biaya untuk alat berat masyarakat pun siap menanggung biayanya. (Ww)

Reporter: Suyati
Editorial: Solikin.gy

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *