PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN POROS DESA PENGERASAN DAN HOTMIK MANIIS – SALAAWI PROYEK ASAL JADI

Subang, tribuntipikor.com

Insfratruktur desa menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kemandirian dan perekonomian warga desa.
Karena segala aktivitas masyarakat dalam sektor ekonomi itu tentu membutuhkan pembangunan infrastruktur yang memadai. Salah satunya yakni akses jalan. Keberadaan jalan desa dan jalan lingkungan yang layak tentu akan berdampak pada kelancaran transportasi dan perekonomian khususnya warga desa.

Akan tetapi dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan desa selalu menemui kendala. Terutama karena terbatasnya akses masyarakat terhadap pengambilan kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, masyarakat desa seringkali hanya dijadikan objek pembangunan tanpa melibatkan pemerintah dan warga desa setempat.
Desain perencanaan dan pengelolaan yang di tentukan oleh elit pemerintahan, tingkat akuntabilitas yang rendah serta rentan manipulasi akibat kurang adanya transparan dana yang dikelola menyebabkan lingkaran praktek korupsi. Tidak heran jika seringkali menemui kualitas pembangunan infrastruktur desa yang buruk, misalnya jalan yang baru dibangun belum setahun sudah rusak dan berlobang.

Dalam hal ini sangatlah dibutuhkan kehadiran peran serta masyarakat baik itu perorangan maupun melalui Lembaga Sosial Kemasyarakatan sebagai sosial kontrol dalam pelaksanaan program pembangunan pemerintah untuk bisa berjalan dengan baik sehingga manfaatnya betul betul bisa dirasakan oleh warga masyarakat.

Media Tribun Tipikor meninjau pelaksanaan proyek Pekerjaan Peningkatan Jalan Poros Desa Pengerasan dan Hotmik Maniis – Salaawi yang berada di wilayah Desa Cisalak Kecamatan Cisalak Subang, Minggu, 04/12/2022

Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam Pekerjaan Jalan Poros Desa Pengerasan dan Hotmix Maniis – Salaawi dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Subang, Tahun anggaran 2022 senilai Rp 93. 999.900-, pelaksana CV. Andika Karya.

Pekerjaan proyek tersebut sempat diberhentikan oleh Organisasi Pemuda Pancasila mengingat cuaca buruk, menurutnya tidak akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal, soalnya lokasi pengerjaan berupa jalan baru dan berada di area pesawahan, serta tidak adanya petugas lapangan yang dipercaya oleh CV. Andika Karya yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan.

Akan tetapi RT Dedi bersama anggota PP ada mis komunikasi dalam hal ini, RT Dedi bersama warga tetap meminta agar pekerjaan tetap dilanjutkan. Sehingga suasana di lokasi pekerjaan proyek tersebut sempat ada ketegangan terjadi adu mulut.

Dedi PESOMAS ikut angkat bicara dalam hal ini, menjelaskan bahwa ” banyak pekerjaan jalan desa yang cepat rusak ini diantaranya karena proyek asal jadi. Hal ini disebabkan lemahnya pengawasan dari dinas terkait maupun tim pengawas kontraktor pelaksana dalam bekerja.” Ungkap Dedi Ketua LSM PESOMAS

Abah Kadus nama panggilan dari Organisasi Pemuda Pancasila PAC Cisalak menyayangkan terhadap sikaf Ketua RT Dedi (Maniis) yang tidak menerima saat proyek tersebut diberhentikan untuk sementara, bahkan RT Dedi bertanggungjawab segalanya terhadap baik buruknya proyek tersebut.

“Terhadap pekerjaan, yang bertanggung-jawab di lapangan itu bukan RT akan tetapi petugas lapangan yang harus mengawasi pekerjaan, memberikan arahan ke pekerja, menyiapkan kebutuhan material dan peralatan, monitoring pekerjaan. Petugas lapangan bukan hanya membuat progres saja.

Hasil monitoring di lapangan terhadap proyek pekerjaan Peningkatan Jalan Poros Desa Pengerasan dan Hotmix Maniis – Salaawi, di akhir pekerjaan nanti patut dicurigai dan diduga bahwa CV. Andika Karya membuat laporan palsu atau berita acara fiktif ini dikarenakan saat pekerjaan berjalan di lapangan tidak ada seorang pun petugas yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan, baik itu dari instansi terkait maupun dari pengelola proyek, yang ada pada saat itu para pekerja yang mengejar target pekerjaan tanpa ada pengawasan, yang hasilnya pun diragukan akan mencapai kualitas jalan yang baik.” Ucap Bah Kadus kepada media Tribun Tipikor.

Bagaimanapun pekerjaan di suatu proyek haruslah terkonsep dan terencana dengan baik sesuai schedule yang ditetapkan agar bisa mencapai kualitas pekerjaan yang baik dan tepat.

(Oo.S)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *