Optimalisasi Mengusung Pembinaan dan Atlit Lokal di Porprov XIV Bekasi Penting untuk Sportifitas

Bekasi, tribuntipikor.com

Porprov XIV 2022 di Bekasi sudah berlangsung, dan diperkirakan antara tanggal 11 s.d 18 November 2022.

Beberapa Cabor sudah digelar bahkan sudah final, dan sudah raihan medali.

Pengamat bertujuan untuk kemajuan sportivitas olahraga terus diperbaiki, dari hal biasa dilakukan yang dapat merusak sportivitas.

Pengamat olahraga merasa kecewa dengan yang terjadi di Porprov XIV Bekasi yang dinilainya tidak sportif, Bekasi, 13/11/22.

Saat atlet tenis lapangan Kota Bandung lawan kabupaten Kuningan, Kota Bandung kalah ternyata pemainnya Azmi itu atlet pon jambi dan pola beli pemain di porprov tenis lapangan selalu marak. Kalau Kota Bandung tetap konsisten dengan atlit lokal alias asli andalan Bandung.

Porprov XIV Bekasi yang seharusnya mengusung dan mengutamakan pembinaan atlet daerah atau lokal malah dengan kasat mata dan transparan rame-rame membeli atlet dari luar daerah dan dengan bangganya daerah, bahkan pimpinan daerah menepuk dada karena daerahnya menang tanding meraih prestasi emas padahal yang memenangkan bukan atlet binaannya, bahkan yang lucunya mungkin pimpinan tidak kenal dgn atletnya karena dadakan alias cabutan, yang dia tahu dengan bangga menang medali.

Perihal atlit cabutan atau belian itu banyak terjadi di cabang tenis lapangan bahkan kemungkinan besar terjadi juga di cabang olah raga lainnya. Heran juga dengan pimpinan cabor seolah menutup mata terkait hal tersebut.

Intinya kekecewaan itu lahir karena tidak menjaga bersama sportivitas. Pastinya pembina atlit dan atlet tenis lapangan Kota Bandung dan daerah yang tetap komit terhadap pembinaan atlit daerah kesal dan kecewa dengan kondisi ini, dimana olah raga yang harusnya menjaga sportivitas dan fairplay sama sekali tidak terjadi, seakan pembinaan itu musnah dengan cara menjual kekayaan untuk meraih kemenangan, seolah kemenangan dan emas itu segalanya bagi daerah.

Seperti halnya besok final terakhir tenis lapangan di Bekasi, kota Bandung dengan susah payah meloloskan 2 pasangan ganda putra dan putri ke final, sebelumnya beregu putri mendapatkan perak kalah dari kabupaten Bogor yang pemainnya ngambil dari luar kabupaten Bogor yakni atlit dari Jatim.

Kesimpulan isu cabut pemain atau beli pemain dari luar daerah marak diajang cabor tenis lapangan Porprov jabar XIV di Bekasi. Demi gengsi dan untuk meraih emas mereka berlomba mendatangkan dan membeli pemain dari luar yang berimbas semangat pembinaan bibit atlet dari daerah asal luntur oleh kekuatan uang, sporrivitas dan fairplay seolah lenyap di dunia olah raga. Tabiat ini anehnya didukung oleh beberapa pimpinan daerah dan pengurus olah raga yang seharusnya memiliki komitmen kuat akan pembinaan atlet. Dan tinggal menyisakan beberapa daerah yang masih komit akan semangat pembinaan dan mempertahankan lokal pride nya diantaranya tim tenis kota bandung yang tetap semangat dengan semboyan ‘Kota Bandung ASLI”.

Red.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *