Acara Gathering Dinas Kominfo Bojonegoro, Justru Tidak transparan Untuk Media

Bojonegoro, Jatim, tribuntipikor.com

Giat acara Gathering yang dilaksanakan oleh Dinas Komimfo kabupaten Bojonegoro bertempat di Cafe Semilir turut desa Mulyoagung kecamatan kota Bojonegoro yang konon katanya bersama awak media, justru menuai pertanyaan besar puluhan awak media yang berada diwilayah kabupaten Bojonegoro, Sabtu 24/09/2022.

Pasalnya, Dinas Kominfo kabupaten Bojonegoro tidak melakukan pemberitahuan lewat publik dan/atau memberikan undangan kepada seluruh media yang berada diwilayah kabupaten Bojonegoro yang jumlahnya hampir mencapai ratusan. Akan tetapi pihak Dinas Kominfo dalam hal ini terkesan tebang pilih, mengingat puluhan awak media yang aktif dalam melakukan tugas liputan, tidak ikut dilibatkan atau diundang.

“Haruskah media yang tak diundang itu perlu mempertanyakan undangannya.? Tentu tidak.

Menurut puluhan anggota wartawan yang tidak dilibatkan atau diundang, dirinya timbul berbagai pertanyaan sesungguhnya ada apa dengan pihak Dinas Kominfo, mengapa diera keterbukaan publik ini masih mempunyai daya pikir tebang pilih, dan, dengan dasar alasan apapun, tentunya itu tidak dibenarkan, bahkan justru akan menjadi bumerang sendiri. Atau mungkin tanpa disadari bahwa kelak akan menjadi gesekan yang bisa menyebabkan percikan-percikan api antara awak media, media dengan Dinas Kominfo sendiri.

Contohnya salah satu media dari puluhan media yang tak terundang, “Solikin selaku Kabiro dari media Tribuntipikor.com yang juga sebagai ketua Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT), dirinya menyampaikan bahwa Pihak Dinas Kominfo memang mempunyai hak untuk media siapa yang perlu diundang dan media apa yang tidak diundang, akan tetapi bila dana anggaran itu dari Dinas, dan perolehannya dari APBD tentu kami berhak dan perlu mempertanyakan. Karena itu termasuk uang rakyat dan kami juga termasuk rakyat. Katanya.

Mirisnya lagi, konteks acara pelaksanaan Gathering tersebut bertemakan bersama awak media layanan media dalam pencerahan pembangunan Bojonegoro, hal ini apakah Dinas Kominfo sudah tahu atau menghitung berapa jumlah media yang ada diwilayah kabupaten Bojonegoro, itu pertanyaannya. Tandasnya

“Disinilah terlihat bahwa Dinas Kominfo, terkesan tebang pilihnya dan dengan berbagai alasan apapun Dinas Kominfo itu jelas sudah tidak masuk akal.” Terangnya.

Solikin juga menyampaikan, mengapa hal ini sering terjadi dan masih dilakukan oleh Dinas Kominfo, dulu juga pernah menyampaikan berita Hoax, untuk itu marilah rekan-rekan awak media serta media dikabupaten Bojonegoro, kita lebih proporsional dalam profesi kita, jangan sampai pada nantinya kita justru menuai gesekan-gesekan yang tidak perlu dilakukan. Tambahnya.

Cukup kabupaten, provinsi lain saja sebagai contoh, atau apakah mungkin ada masalah terkait budgetnya untuk kegiatan media, serta mungkinkah Dinas Komimfo dan Humas kabupaten Bojonegoro sudah jauh berubah fungsinya, karena lemahnya SDM seorang jurnalistik sekarang, hingga tidak paham media-media yang ada di kabupaten Bojonegoro Ungkapnya.

Disampaikan bahwa tugas Kominfo dan Humas salah satunya adalah guna menjalin sinerginitas hubungan untuk semua media yang tidak hanya segelintir saja, sehingga terkesan adanya tebang pilih dalam mengambil kebijakan. (Kin)

Editorial: Soliki.gy

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *