Sisi Baik Miskin dan Kaya dalam Berbuat Kebajikan
Ngobras Budi Pekerti Berbuat Kebajikan Modal Dasar Bersosialisasi
Kota Bandung, tribuntipikor.com
NGOBRAS alias Ngobrol Santai bersama Erick Darmajaya seusai Rapat Badan Anggaran DPRD Kota Bandung pukul 1740 WIB, Rabu, 25/5/22.
Erick Darmajaya merupakan anggota Dewan DPRD Kota Bandung dari Partai PSI, Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung dan akrab disapa Bro Erick.
Bro Erick termasuk dewan yang supel, pamilier, akrab dengan siapapun, strata sosial yang ada tanpa memilah memilih orang.
Bro Erik didepan beberapa media memberikan pencerahan dan edukasi terkait kehidupan dengan maksud dan tujuan untuk menggugah rasa dan perasaan berbuat baik dan positif.
“Uang dan materi tidaklah kotor, tidak jelek dan tidak beracun. Ia bersifat netral, sama seperti pisau yang tidak bersifat jahat ataupun baik. Uang atau materi sama seperti pisau yang bisa digunakan untuk hal yang baik dan juga bisa digunakan untuk hal yang jahat,” perumpamaannya.
Lanjut Bro Erick mengatakan bahwa uang dan materi sebaiknya dipandang dan digunakan hanya sebagai alat dan sarana. Sarana untuk melakukan kebaikan.
“Mempunyai uang yang lebih banyak akan membuka kesempatan untuk melakukan kebaikan lebih banyak lagi,” tambah Bro Erick sambil tersenyum.
Bro Erick mengumpamakan, mempunyai kendaraan akan membuat melakukan kebaikan lebih banyak daripada tidak mempunyai kendaraan.
“Orang kaya yang bisa menggunakan kekayaan yang dimilikinya sebagai alat untuk melakukan kebajikan, itulah orang kaya yang sungguh kaya: kaya materi dan kaya kebajikan,” tuturnya.
Bro Erick dengan antusias melanjutkan pemahamannya, bahwa orang kaya yang sebenarnya miskin akan memandang harta hanya sebagai milikku saja, ia selalu merasa kurang, tidak pernah merasa cukup, dan tidak mau menggunakan hartanya sebagai alat untuk berbuat kebajikan.
Orang miskin yang berusaha menjadi orang kaya dengan cara-cara jahat, itulah orang miskin yang benar-benar miskin.
Orang yang miskin materi tetapi tetap berusaha memberikan kebaikan bagi masyarakat sesuai dengan kemampuannya, maka dialah orang miskin yang kaya. Miskin materi tetapi kaya dengan kebajikan.
“Kalau seseorang miskin materi, dia sendiri yang miskin. Berbahaya sekali bila ada orang tega mengorbankan orang lain hingga orang lain itu menjadi miskin, dan kalau tidak dicegah, ia akan membuat korban yang lebih banyak lagi.
Sesungguhnya kemiskinan moral jauh lebih berbahaya dari pada kemiskinan materi,” pungkasnya.
Red. Iwn