Pamekasan, tribuntipikor.com
Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur menyiapkan bantuan pertanian untuk kemandirian pesantren. Bantuan tersebut bantuan apresiasi Pemkab Pamekasan kepada pondok pesantren yang mengembangkan pertanian untuk mendorong kemandirian pesantren berbasis agri santripreneur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pamekasan, Ajib Abdullah menyampaikan, pihaknya menyiapkan bantuan hibah untuk pesantren yang ingin memupuk santrinya memiliki kemampuan bertani. Selain mempersiapkan potensi santri, program tersebut juga mendukung ketahanan pangan nasional.
Bantuan hibah pertanian itu tidak hanya kepada kelompok tani, melainkan lembaga non profite juga berhak menerimanya, termasuk pondok pesantren.
“Lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pertanian kita harus masuk, bukan hanya untuk kelompok tani. Meskipun memang ada bantuan yang harus lewat kelompok tani,” ungkapnya, Sabtu (21/5/2022).
Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) itu menambahkan, pihaknya harus melihat terlebih dahulu pesantren yang menginginkan bantuan hibah pertanian tersebut. Mulai lokasi pesantren, serta potensi daerah, sebab hal itu sangat menentukan kesuksesan program tersebut.
“Pesantren yang mau mengembangkan pertanian, kita lihat potensinya. Misalnya kalau daerah Tlanakan diberi durian kan tidak cocok, makanya kita harus lihat potensi yang ada, lokasi pesantrennya dimana, ada air atau tidak,” jelasnya.
Dia mencontohkan, daerah tegal seperti daerah Pegantenan tanaman yang cocok adalah alpukat, dan durian. Sementara daerah yang memiliki potensi air bagus bisa fokus terhadap pengembangan padi, dan jagung. Selain itu, pesantren juga bisa meminta arahan kepada instansinya tentang tanaman yang cocok di daerah tersebut.
“Tahun ini rencananya ada 13 pesantren (jadi pilot project pesantren berbasis agri santripreneur,red), kita lihat perkembangannya, kita tidak usah muluk-muluk, 13 pesantren ini bisa jos atau real itu sudah sangat luar biasa,” tandasnya.
Menurutnya, sebanyak 13 pesantren yang menjadi percontohan kemandirian pesantren berbasis agri santripreneur itu tersebar di 13 kecamatan dengan aneka bantuan sesuai potensi alam di pondok pesantren tersebut.
“Bantuannya nanti bisa berbentuk barang, ke belakang kita harus berdiskusi dengan lembaga untuk mengetahui potensinya,” pungkas dia.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Ahmadi mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung kemandirian pondok pesantren, tidak hanya pertanian dan peternakan, tetapi juga di bidang perikanan yang memerlukan perhatian serius.
“Kami berharap pemerintah mensupport program seperti ini untuk mendorong kemandirian pesantren,” kata Ahmadi.(Syaiful Arief/Kab. Pamekasan).