Bro Erick Mengajak Memperkuat Toleransi Sesama Anak Bangsa

Bandung, tribuntipikor.com

Dalam acara peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-67 yabg sudah diselenggarakan di kota Bandung dengan berbagai kegiatan.

Asia Africa Festival yang merupakan acara tahunan sejak 2015 juga akan dilaksanakan tahun ini, dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi pandemi COVID-19.

Hari Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-67 Tahun 2022 mengusung tema ‘Pulih Bersama Bangkit Perkasa (Recover Together, Recover Stronger)’. Tema ini hadir sebagai pengenalan kepada publik tentang peringatan KAA sekaligus komitmen dari Museum KAA dalam mengemban visi untuk melestarikan nilai-nilai KAA yang bersumber dari Dasasila Bandung. Hal tersebut menjadi pernyataan politik yang berisi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.

Kegiatan lain terkait Hari Peringatan Konferensi Asia Afrika 2022 adalah sebagai berikut:
Pengibaran 109 bendera negara peserta, Konferensi Asia Afrika dan bendera PBB
Jamuan teh petang bersama saksi sejarah KAA, Peluncuran perangko peringatan 67 tahun KAA, Peluncuran komik dan maskot KAA serta diisi Konser sahabat Museum KAA.

Dalam kesempatan ini Anggota Dewan Erick Darmajaya B.Sc., M.K.P., yang biasa dipanggil akrab Bro Erick menyoroti masalah toleransi.

Bro Erick memaparkan di atas podium didepan para tamu undangan peringatan KAA pada tanggal 18 April 2022 ungkapnya saat ditemui di Jalan Setia Budi, Kota Bandung, Senin, 25/4/22.

Bro Erick mengutuk keras segala bentuk tindakan in-toleransi yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa yang saat ini kerap dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

“Baik kejadian itu dilakukan secara langsung dan terang-terangan ditengah demo ataupun lewat media sosial yang seakan mengajak dan mengadu domba dengan status menghasut dan memprovokasi,” ungkapnya.

“Yang terang-terangan ditayangkan di TV atau media sosial dikhawatirkan memberikan dampak negatif bagi anak-anak meniru hal negatif tersebut,” tambahnya.

Intoleransi itu dibumbui ujaran kebencian dan terlebih lagi mengkriminalisasi orang dengan penghakiman yang diluar kaidah dan norma hukum yang ada sehingga berakibat fatal yang hilangnya rasa kemanusiaan, tutur Bro Erick.

“Saya apresiasi pada Pemerintah dan warga Kota Bandung yang warganya multi kultur, multi religi dan hidup dalam berbagai keanekaragaman tetap menjaga keseimbangan hidup yang silih asih, silih asah dan silih asuh. Ditambah program pemerintah kota bandung dalam menjaga kehidupan toleransi di kewilayahan dengan kampung toleransi, someah ka semah dan lain-lain,” tutur Bro Erick.

“Semoga Kota Bandung termasuk bagian dari 10 Besar Kota Toleransi Tingkat Nasional,” harapannya.

Iwn

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *