Motif Tiga Pria Aniaya Gadis Cantik dan Ibunya di Garut Bukan Perampokan, Ini Penjelasannya

GARUT, tribuntipikor.com

Sempat viral video unggahan di media sosial TikTok gadis cantik dan ibu kandungnya yang mengalami luka lebam parah pada bagian mukanya dan ibunya luka di tubuhnya.

Mereka terluka karena dianiaya tiga kawanan pria yang secara tiba-tiba datang ke rumah gadis cantik dan ibunya itu di di Kampung Bongkor, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Samarang, Garut, pada Selasa, 22 Maret 2022, pukul 01.00 WIB dini hari.

Tiga orang itu membabi buta melakukan pengrusakan rumah itu dengan memecahkan kaca depan, hingga melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada penghuni rumah tersebut.

Sempat disebutkan bahwa tiga pelaku tersebut adalah kawanan perampok. Namun, ternyata dibalik insiden mengerikan ini bukan perampokan yang menjadi motif para pelaku.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Samarang Kompol Jajang kepada wartawan di Mapolsek Samarang, di Garut, Jawa Barat, Kamis, 24 Maret 2022.

“Bukan (perampokan),” kata Jajang kepada wartawan memberikan jawaban saat ditanya terkait motif para pelaku melakukan aksi sadis yang membabi buta tersebut.

“Jadi, untuk sementara ini kita belum kepada perampokan,” kata Jajang menambahkan.

Saat ini, sambung Jajang, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman, utamanya dengan cara mengkonfrontir para pelaku dan memeriksa saksi-saksi, termasuk korban, gadis cantik dan ibunya itu.

“Untuk motif masih kami dalami. Kami masih terus mengumpulkan alat-alat bukti lain untuk mendukung laporan tersebut. Saat ini, proses penyidikan masih kami lakukan,” ujar Jajang.

Termasuk motif yang melatarbelakangi terjadinya insiden mengerikan yang menyebabkan gadis cantik dan ibunya itu mengalami luka parah.

Yang jelas Jajang menekankan, bukan perampokan motifnya. Sementara ini, kata dia, berdasarkan pemeriksaan, polisi mulai menemukan titik terang terkait yang melatarbelakangi insiden ini. Apakah itu?

Jajang mengungkapkan, insiden ini karena ada sebuah persoalan diantara kedua belah pihak tersebut antara pelaku dan korban.

“Untuk sementara ada keterkaitan antara pelaku maupun dengan korban,” ungkap Jajang.

Namun Jajang tidak mengungkapkan secara jelas keterkaitan apakah yang dimaksud diantara kedua belah pihak itu.

“Kami masih mendalami. Kami masih terus mengumpulkan alat-alat bukti lain untuk mendukung laporan tersebut. Saat ini, proses penyidikan masih kami lakukan secara profesional dan transparan dan akuntabel sehingga diharapkan betul – betul bisa memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat,” bebernya.

Seperti diketahui, tiga pria pelaku pengeroyokan, penganiayaan dan pengrusakan itu telah ditangkap.

Mereka mendekam di sel tahanan sementara di Mapolsek Samarang. Kini pelaku tengah mengikuti serangkaian penyidikan di Polsek Samarang, Garut.

Dari hasil penyidikan serta dalami kasus tersebut, Kompol Jajang memberikan keterangan dan klariikasi bahwa kejadian yang heboh perampokan dengan penganiayaan Ibu dan Anak itu tidak benar

“Itu bukan kasus perampokan, akan tetapi pelaku melakukan aksinya karena kesal karena korban mempunyai hutang piutang dengan pelaku”, jelas Kapolsek Samarang Kompol Jajang, Sabtu (26/03/2022).

Lanjut, Kapolsek, Meraka kesal karena korban mempunyai hutang piutang, akan tetapi tidak bayar jadi meraka nagih dan sangat disealkan dilakukan tengah malam.

Dari kejadian tersebut tetap pelaku melakukan kesalahan karena telah menganiaya serta melakukan Pengrusakan dan pengeroyokan. Akibat perbuatannya para pelaku tetap akan kami Proses sesuai dengan hukum yang berlaku, tandas Kompol Jajang.(INDRAJAYA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *