SINGKAWANG, tribuntipikor.com
Ketua Korwil Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Singkawang, Andi Syarif menyampaikan, saat ini telah terjadi kenaikan harga pada Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi isi 5 Kg dan 12 Kg.
Namun demikian, ia meminta kepada masyarakat, khususnya masyarakat menengah atas, untuk tidak serta merta beralih ke penggunaan LPG bersubsidi 3 Kg. Karena LPG bersubsidi 3 Kg tersebut, khusus diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu atau miskin.
“Sobat, sudah pada tahu kan LPG 3 Kg adalah produk yang disubsidi Pemerintah, dan diperuntukkan khusus bagi masyarakat miskin atau tidak mampu,” katanya kepada wartawan Infokalbar.com dantribuntipikor.com, Kamis (03/03/2022), via WhatsApp.
“Untuk yang lainnya, yuk pakai LPG Bright Gas agar semua masyarakat dapat merasakan kebersamaan keluarga, menikmati hidangan istimewa di rumah dengan ceria,” sambungnya.
Andi juga menambahkan, dengan berbagai upaya, Pertamina juga terus menjalankan penyediaan LPG dengan berbagai ukuran, hal ini demi energi kebahagiaan keluarga Indonesia terus menyala.
“Jadi gimana? Sudah pakai LPG yang sesuai dengan peruntukannya belum? Jangan rampas hak mereka yang tidak mampu ya,” katanya.
Lebih jauh, Andi menyampaikan, kenaikan harga pada LPG non subsidi ini merupakan penyesuaian harga yang dilakukan karena harga minyak dan gas dunia yang terus naik.
“Hiswana mendukung langkah Pertamina karena pertimbangan situasi geopolitik dan harga midun (minyak dunia) yang tren meningkat,” katanya
Sementara untuk stok LPG non subsidi sendiri, Andi menyebutkan, bahwa Pertamina telah menjamin stok LPG akan dapat terus tersedia dan aman.
“Untuk itu, Korwil Hiswana Migas Kota Singkawang mengimbau, agar masyarakat yang mampu tidak menggunakan LPG 3 Kg, tapi (tetap) harus pakai LPG non subsidi, yakni LPG isi 5 Kg atau 12 Kg Bright Gas,” tutupnya. (Mansur/indra)