BLORA Jateng, tribuntipikor.com
Sebuah akun WhatsApp tidak dikenal melakukan klarifikasi keabsahan terhadap karya jurnalistik pekerja pers yang memberitakan persoalan kekisruhan seleksi perangkat desa (perades) di Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu 05/02/2022 pukul 15:09 WIB.
“Leres tulisane sampeyan mas? Niku saget di pertanggungjawabkan kebenarannya nopo mboten nggih? Suwun 😊,” tulis akun WhatsApp dengan nomor selular +62821 3685 7557 mempertanyakan keabsahan pemberitaan yang ditayangkan Media Putra Bhayangkara, Rabu (02/02/2022).
Akun WhatsApp tersebut melemparkan sebuah pemberitaan lain yaitu sebuah tulisan kanal media online dengan ditambahi sebuah kalimat yang terkesan mendoktrin awak media. Yakni, awak Media Putra Bhayangkara yang mengawal permasalahan nasib seorang calon perades yang terjegal di detik-detik menjelang pelantikan.
“TAK CONTONI CARANE GAWE BERITA YANG BAIK DAN BENAR BOS!! MENGUMPULKAN INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER, DADI ORA ANGGER NJEPLAK BERDASARKAN JARENE, MONGGO DI WAOS, DIPAHAMI NGGIH,” tulis akun WhatsApp tersebut.
Akun WhatsApp tersebut juga mengenalkan diri bahwa yang bersangkutan adalah seorang wartawan dari sebuah media. Diketahui, media yang di sebutnya itu cukup asing di kenal oleh khalayak sesama pekerja jurnalistik di Blora.
“Rheva Janaka, Dari Media Surya Buana, Tak Tunggu Klarifikadine Bos Nek Gak Pengen Dadi Dowo Urusane,” tulis akun WhatsApp tersebut mengintimidasi pekerja pers yang dilindungi UU Pers Nomor 40 tahun 1999.
Disinggung lebih jauh, akun WhatsApp yang mengaku sebagai seorang wartawan ini terkesan malah makin menjadi-jadi dalam mengintimidasi dan yang bersangkutan tampak tidak jelas seperti apa tugas dan fungsi pekerja pers.
Bahkan, yang bersangkutan juga mengiming-imingi uang suap kepada awak Media Putra Bhayangkara. Saat di telepon berkali-kali, akun WhatsApp yang tidak jelas ini enggan mengangkat telepon awak media.
“Ben padang kabeh mas, mengko Ami tak undange sisan. Tak tukokno bensin sak rokokmu wisah, wani opo gak?, Ketemu talok ya,” tulis akun WhatsApp yang terkesan ingin merusak mawar dunia pers ini.
Awak Media Putra Bhayangkara pun, kemudian berkolaborasi dengan awak media tribuntipikor.com untuk pembahasan hal tersebut diatas, guna mendapatkan solusi lebih baik.
Untuk diketahui, saat ini persoalan hasil seleksi perades di Blora kian memanas. Kondisi di lapangan banyak terjadi kecurangan hingga permainan uang. Nah, inilah Blora sampai pekerja pers sampai di intimidasi nomor tidak jelas. (Kin)
Editorial: Solikin.gy