Oknum Guru SMAN 10 Garut Diduga Lakukan Tindak Kekerasan, Siswa Trauma, Wali Murid Datangi Sekolah

Garut- tribuntipikor.com
Seorang oknum guru SMAN 10 Garut di Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat diiduga lakukan tindakan kekerasan kepada siswa hingga wali murid datangi sekolah, pada jumat lalu 04/02/22

Oknum guru yang diketahui berinisial JB itu harus menerima orang tua siswa yang mendatangi sekolah SMAN 10 Garut lantaran diduga melakukan aksi kekerasan terhadap muridnya, namun di sayangkn oknum guru tersebut tidak nampak hadir

Siswa yang berinisial Adi arya Dwipa (17) kelas 11 MIA , yang menjadi korban kekerasan mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari seorang oknum guru pengajar dengan cara menamparnya di ruang kelas, diduga siswa sedang bermain Hand phone mesenger di ruang kelas ketika sedang belajar

Walimurid yang bernama Asep sundawa (52 ) menyebutkan ,kekerasan yang dilakukan oknum guru pengajar SMAN 10 itu, membuat anaknya mengalami trauma physikis dan di khawatirkan nantinya enggan bersekolah karena malu. ketika di temui awak media di rumahnya di kampung Cikoang wetan RT 02 RW 012 Desa Sindangsari Kecamatan Leuwigoong, sabtu 05/02/2022.

Sambung dikatakan Asep sundawa, bahwa anaknya awalnya tidak menceritakan kejadian tindakan kekerasan, namun setelah mendapatkan informasi dari teman sekolahnya barulah mengakui telah ditampar dan ambil hend phone hingga alami memar dan mendengung pada bagian telinga dan pipi sebelah kanan memerah

” Menurut Asep sundawa Kronologis kejadian berdasarkan pengakuan dari anak saya, bermula ketika dapat pesan singkat lewat WA dari temanya yang meminta tolong mau pinjam motor untuk mengambil ijazah di rumahnya karena ketinggalan untuk di photo copy, namun baru mau membalas terlihat oleh oknum guru pengajar bernama jubaedah dan langsung merampas Hend Phone lalu menamparnya di hadapan murid yang lainnya ketika sedang melaksanakan pembelajaran tatap muka ( PTM) ,itulah asal muasalnya insident penamparan dari oknum guru kepada anak saya ,” kata Asep sundawa

Atas tindakan kekerasam oleh oknum guru -red terhadap anak saya ,yang terjadi pada hari kamis 03/02 minggu kemarin, saya sebagai orang tua tentunya tidak menerima perlakuan kekerasan terhadap anak, maka besoknya pada hari jum”at 04/02 ,saya langsung saja datang ke sekolahan sama istri dan ustad sirojul munir ” ucap Asep sundawa

“Kedatangan saya sebagai wali murid tentunya mau bertemu langsung dengan oknum guru yang telah melakukan kekerasan dan akan mempermasalahkan tindakannya ,sehingga begitu emosi melakukan kekerasan terhadap muridnya padahal kesalahan tidak begitu patal dan jikalau anak saya di anggap melakukan kesalahan menurut mereka jangan langsung menampar lebih baik di kasih teguran bahwa itu tidak baik di sekolah kan itu lebih elegan ,” tuturnya

Menurut Asep sundawa kedatangan kemarin ke sekolah di terima oleh kepala sekolah dan stap pengajar lainya dan oknum guru yang di harapkan bisa memberikan penjelasan tidak nampak hadir , maka saya anggap persoalan ini belum selesai ,karena pihak sekolah tidak bisa menghadirkan oknum guru tersebut, dan masalah ini akan di tindaklanjuti kembali musywarah antara wali murid dan guru red, hari senin besok saya berharap guru yang bersangkutan mau hadir ,Secara pribadi sebenarnya saya tidak terima perlakuan guru tersebut , harapan saya kepada oknum guru itu jangan berbuat lagi , bukan kepada anak saya saja tapi ke anak lain jangan berbuat lagi” kesal Asep sundawa

Sambung di katakan Asep sundawa bahwa menampar muridnya di sekolah. Menurutnya, seorang tenaga pendidik seharusnya justru membimbing, mengayomi dan mendidik anak didiknya. hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang telah diubah melalui Undang-Undang No.35 Tahun 2014.

“Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 10 Garut Sutadi S.pd. Mpd ketika di komfirmasi dan dihubungi lewat telpon selulernya tidak di angkat dan di SMS lewat WA messenger juga tidak menjawabnya di pinta tanggapannya terkait masalah yang terjadi di sekolahnya itu.( Dedy Korw

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *