Kepala BLU UPTD Trans Semarang Sebut Akan Tindak Pramudi yang Mengemudi Diluar Kewajaran
SEMARANG, tribuntipikor.com
Semua Bus Trans Semarang yang beroperasi di jalan sangat diperhatikan kelayakannya, hal itu diungkapkan Kepala BLU UPTD (Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Dinas) Trans Semarang Hendrix Setiawan. Menurutnya, setiap hari dilakukan proses kontrol armada oleh Petugas Persiapan Armada.
“Setelah selesai pelayanan & masuk garasi, dilakukan kontrol armada, jika ada yg tidak sesuai fungsi, maka harus dilakukan penggantian atau maintenance,” ujar Hendrik pada wartawan di balaikota. selasa (11/1/2022).
Terkadang juga terjadi, di tengah pelayanan armada mengalami kendala. Langkahnya adalah dengan menghentikan pelayanan dan segera melakukan perbaikan pada armada tersebut.
“Jika ditemukan adanya armada yg kurang layak dan tetap dijalankan, maka akan kami beri sanksi sesuai aturan yg berlaku,” ujarnya Hendrix
Terkait lisensi Pramudi Hendrik mengatakan, “Pastinya, karena sebelum masuk jadi pramudi semua sudah dites dari pihak ketiga yang sudah diakui kepolisian, termasuk tes psikologi,”
Terkait pramudi yang mengemudi diluar kewajaran, pihaknya menyampampaikan bahwa dimanapun tempat, selalu saja ada satu dua oknum. Untuk itu pengawasan dilakukan sebagai antisipasi hal hal yang tidak diinginkan.
“Kami tidak mengelak dengan adanya pramudi yang mengemudi diluar kewajaran tersebut, meski prosentasenya sebenarnya relatif kecil. Meski begitu kami antisipasi juga dengan menempelkan nomor lambung armada di depan, belakang, dan samping kanan kiri agar masyarakat mudah melapor jika menemui pramudi yang mengemudi diluar kewajaran. Laporan dari masyakarat pasti akan kami tindak lanjuti. Upaya lain adalah dengan menambahkan GPS di masing-masing armada sebagai fungsi kontrol jika armada melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan,” katanya.
Disinggung mengenai kecelakaan yang terjadi belum lama ini di seputaran tanjakan Unika, Hendrix menyampaikan bahwa pihak Trans Semarang menyerahkan segala sesuatunya kepada pihak Kepolisiaan, namun tak lantas lepas tangan dengan memberikan tali asih kepada keluarga korban, mengurus biaya rumah sakit, serta membantu proses pengurusan Jasa Raharja.
Untuk saat ini bus dan sepeda motor masih berada di Kepolisian sembari menunggu proses mediasi dengan keluarga korban.
Vio Sari.