Wisuda ke-84 UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Bandung, tribuntipikor.com

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. CSEE melantik 1.000 lulusan dan memberikan penghargaan kepada Yumni Alfiah Rihadatulaisy, SE, Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai peraih IPK tertinggi (3,95) pada Wisuda ke-84 yang dilakukan secara virtual melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan langsung pada kanal youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu (10/12/2021).

Ke-1.000 wisudawan itu berasal dari Fakultas Ushuluddin 75 orang Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 218 orang; Fakultas Syariah dan Hukum 98 orang; Fakultas Dakwah dan Komunikasi 171 orang; Fakultas Adab dan Humaniora 70 orang; Fakultas Psikologi 14 orang; Fakultas Sains dan Teknologi 66 orang; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 108 orang; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 123 orang; Program Magister 47 orang dan Program Doktor 10 orang.

Dengan menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan handsanitizer Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-84 lulusan Program Sarjan, Magister, dan Doktor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS.

Prof. Nanat berpesan setelah lulus dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, tugas saudara berikutnya adalah mengabdi kepada Masyarakat, untuk mendapatkan Ridha Allah swt., mengamalkan ilmu yang saudara dapatkan dari bangku kuliah, dan kini saudara sudah menyandang gelar kesarjanaan, sebagai cendikiawan muslim yang Ulul Albab, memadukan antara dzikir dan fikir, mampu berfikir mendalam, substansial, dan peduli dengan problem yang dihadapi masyarakat.

Mengawali sambutannya Rektor mengucapkan “Kami mohon maaf, karena sampai saat ini, kita belum bisa melaksanakan kegiatan wisuda secara offlline. Situasi pandemi sampai saat ini masih ada di sekitar kita, untuk itu, kita berharap mudah-mudahan bisa hilang dari negeri yang kita cintai sehingga kita dapat kembali beraktifitas sebagaimana biasanya,” ucapnya.

Meskipun masih dalam suasana covid-19 dan pelaksanaan Wisuda digelar secara hibrid. Rektor berharap agar ilmu yang telah didapatkan para wisudawan UIN Bandung ke-84 menjadi pegangan bagi kesuksesan di dunia dan akhirat. “Mudah-mudahan gelar ini menjadi tambahan bekal untuk sukses menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat nanti,” tuturnya.

Dalam amanatnya, Rektor Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si mengajak civitas akademika untuk berusaha meneladani akhlak Rasulullah dalam menghadapi perkembangan dan tantangan zaman. “Ingat Rasulullah SAW, diutus untuk menyempurnakan akhlak, bukan untuk menyempurnakan titel ke-sarjana-an, tetapi lebih kepada akhlak mulia,” tandasnya.

Mengingat tantangan kehidupan yang semakin berat, bisa terselesaikan dengan bekal ilmu yang dimiliki. Sambil mengutip Ibnu Ruslan dalam Kitab Zubad tentang pentingnya ilmu dalam setiap aktivitas yang dilakukan, “Setiap aktivitas yang kita kerjakan, ketika tidak berbasis ilmu, maka tidak diterima,” ujarnya.

Rektor menekankan kepada para sarjana bahwa ilmu yang telah didapatkan tidaklah cukup sebagai tangga yang mengantarkan mereka ke tingkat kesukesan tertinggi dari buah manis kepemilikan ilmu. “Sehebat apapun ilmu yang dimiliki, atau sekuat apapun dukungan komunitas yang saudara miliki. Ketika tidak berbasis akhlak, maka ilmu yang saudara miliki dan dukungan komunitas tidak bisa menghantarkan kepada puncak kebahagian dari ilmu yang dimiliki,” jelasnya.

Sebagai lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rektor berharap dapat menyebarluaskan Islam rahmatan lil ‘alamin, moderat, wasathiyah, dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI. Untuk urusan kebangsaan, bela negara, cinta Tanah Air sudah final. Tidak ada perdebatan lagi. Karena para ulama pendahulu kita telah menegaskan cinta Tanah Air itu sebagian dari iman,” ujarnya.

Bela negara menjadi keharusan bagi umat Islam. Sebab, Rasulullah telah mencontohkannya dalam menjaga Kota Mekah dan Madinah. “Kalau ada segelintir orang yang mempertanyakan loyalitas umat Islam tentang cinta Tanah Air atau bela negara, jawabannya wajib. Sebab, cinta Tanah Air dan bela negara untuk umat Islam sebuah keharusan. Rasulullah telah mencontohkanya dalam menjaga Mekah dan Madinah. Meskipun harus rela berhijrah untuk mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam. Fathul Mekah menjadi menjadi bukti atas kecintaan Rasul terhadap Kota Mekah,” tandasnya.

“Jangan sampai di antara saudara, ada yang anti terhadap negaranya, terhadap bangsanya. Saya ingin kehadiran sarjana UIN Bandung, di samping moderat dalam beragama, juga sekaligus jadi tokoh yang mencintai negerinya, karena mencintai negeri adalah bagian keimanan,” pesannya.

Para sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung dituntut untuk menguasai teknologi dan informasi agar tidak tergilas oleh perkembangan zaman. “Sebab tanpa penguasaan terhadap tekonologi, kita akan tertinggal,” tandasnya.

Untuk Wisuda ke-84 ini terdapat 5 peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi; Muhammad Irfan Fauzi, S. Sos, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IPK 3,92; Aena Himariyani, S.P jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi IPK 3,93; Tedi Juana, S.AP jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik IPK 3,93; Popi Herawati, S.E jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IPK 3,93 dan Yumni Alfiah Riahadatulasy, S.E, jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IPK 3,95.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *