BOJONEGORO, tribuntipikor.com
Merasa dilecehkan, pasca Sidak dan menghentikan pengecoran, Wakil bupati (Wabup) Bojonegoro Drs H Budi Irawanto, M.Pd, Rabu, 15/12/21 sekira pukul 10.30 WIB mendatangi kantor Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang. Hal itu terkait pernyataan kontraktor atau pelaksana pekerjaan rehabilitasi jalan Lettu Suyitno bahwa pengerjaan sudah sesuai spek dan tetap melanjutkan pengecoran.
Ditegaskan Wabup Bojonegoro, bahwa saat Sidak Selasa kemarin, hingga hari ini sebelum menuju DPU Bina Marga, konsultan pengawas telah mengakui terkait kesalahan spesifikasi teknis pada pengerjaan khususnya pembesian pada proyek rehabilitasi jalan dengan nilai miliaran rupiah.
“Saat saya datang kemarin, anda telah mengakui ada kesalahan dan akan melakukan evaluasi, namun pada kenyataannya tak menunggu hasil evaluasi pengecoran tetap dilakukan,” ujar Wabup Bojonegoro kepada konsultan pengawas.
“Siapa kontraktornya sehingga memberikan pernyataan melalui media bahwa sudah sesuai spek,” tanyanya.
Kepada konsultan pengawas dirinya juga mengungkapkan bahwa ingin menemui dan mengklarifikasi terhadap pernyataan kontraktor atau pelaksana pekerjaan. Budi Irawanto menerangkan, secara nyata saat sidak pihak kontraktor tidak berada di lokasi.
“Jelas-jelas kontraktornya tidak menemui dan tidak berada di lokasi, justru tiba-tiba membantah hasil sidak melalui media, bagaimana tanggungjawab konsultan pengawas serta DPU Bina Marga, terhadap mutu dan kualitas pekerjaan yang dibiayai dari uang rakyat,” katanya dengan tegas.
Setelah mendatangi lokasi pekerjaan, Wabup Bojonegoro selanjutnya mendatangi kantor DPU Bina Marga dan Penataan Ruang. Setibanya di sana, sebelum memasuki ruangan guna menemui kepala Dinas PU BMPR, di luar juga sempat bertemu dengan kepala Inspektorat.
Pantauan media ini, tak lama kedatangan Wabup Bojonegoro Budi Irawanto, di kantor DPU BMPR, langsung menuju ruang pertemuan, di sana ditemui Kepala Dinas PU dan Sekdin beserta sejumlah staf.
“Saya hanya ingin mengklarifikasi kepala DPU Bina Marga yang terkesan melecehkan dan tak merespon saat dihubungi melalui telepon selulernya padahal saya ingin menginformasikan bahwa akan meninjau jembatan selogabus. Kedua, kenapa harus ada konter berita pasca sidak dari kontraktor melalui media,” terangnya.
“Apa yang saya sampaikan di ruangan tadi sudah sesuai dasar kegiatan di lapangan, bahkan kejadian-kejadian itu jelas ada dokumentasinya secara lengkap. Laa kok malah membantah lewat media, kontraktor memberikan pernyataan bahwa pekerjaan sudah sesuai spek,” tutur Wabup Bojonegoro.
Lebih lanjut, proyek jalan Lettu Suyitno itu keberadaannya di dalam Kota, terlebih juga jalan/akses para pegawai DPU Bina Marga menuju kantor. “Hal yang terlihat jelas saja, sudah disepelekan, apa lagi yang lokasi pekerjaannya jauh dari kota”.
Di akhir, Wabup Bojonegoro menyampaikan bahwa dari hasil inspeksi mendadak atau peninjauan di lapangan, pihak konsultan pengawas dan petugas DPU Bina Marga yang mendampingi di lokasi mengakui ada kesalahan dan akan dilakukan evaluasi. Namun, belum muncul berita acara hasil temuan tetap dilakukan pengecoran.
“Bahkan konsultan juga mengakui bahwa pengerjaan di sepanjang jalan Lettu Suyitno rata seperti itu yakni pembesiannya tidak sesuai spesifikasi,” pungkasnya. (Kin)
Editorial: Solikin.gy