Bandung, tribuntipikor.com
Disela-sela kegiatan Vaksinasi Massal yang diadakan di sekolah SDN 023 Pajagalan Bandung, Kepala Sekolah SDN 023 Pajagalan, Ade Sabarudin menerangkan, “bahwa hari ini sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan itu yang sudah terdaftar dengan usia 12 tahun ke atas untuk menjalani vaksin, kegiatan dilaksanakan di SDN 023 Pajagalan, diikuti oleh siswa dari mulai Sekolah Dasar yang telah berusia 12 tahun ke atas, SLTP, juga SLTA yang ada di wilayah Astana Anyar kurang lebih terdaftar sebanyak 3000 lebih.
Dibagi dalam dua sesi kemarin dan hari ini untuk dosis pertama dan kedua nanti akhir bulan Oktober tahun ini.
Untuk usia 12 sampai 17 tahun itu harus dalam keadaan sehat, dijelaskan Kepala Puskesmas Pagarsih dr. Triana Irawati.
Lebih lanjut mengatakan, bahwa anak sebelumnya harus cukup istirahat tidur selama 8 jam kemudian pagi-pagi bangun tidur bersihkan badan jangan lupa makan pagi.
Harus tetap tenang dan berdoa, tidak perlu memikirkan hal-hal yang tidak baik, banyak berita hoax yang memicu khawatir, kemudian mengikuti alur yang telah disediakan biasanya pada Vaksin masa kita sudah mengatur supaya tidak terjadi kerumunan.
Yaitu dengan mengatur sesi jam, tidak semua sekolah dalam sesi yang sama, kita bedakan setiap sesinya, dari jam 8, 9, 10 dan 11 sehingga tidak ada penumpukan.
Kemudian harus jujur apa kondisinya apakah dia punya kelainan penyakit, penyakit darah atau penyakit jantung, atau asma, itu harus jujur ke dokternya.
Sementara itu Camat Astana Anyar, Syukur Sabar menjelaskan bahwa kebanyakan peserta Vaksin yang dilaksanakan hari ini dengan sasaran 3000 Vaksin, kebanyakan remaja usia 12 sampai 17 tahun. Dilaksanakan dua hari berturut-turut khusus untuk usia remaja, terang Camat Astana Anyar.
Yang paling penting tenaga kesehatannya, kita dibantu oleh Puskesmas, Balai Kesehatan Paru Masyarakat, Klinik Apiati, Ada juga Rumah Bersalin, tenaga-tenaga medis hadir disini gotong royong.
Pada kesempatan itu disampaikan pa Walikota mengatakan, bahwa untuk pelaksanaan Vaksinasi untuk anak anak sekolah persentasenya belum banyak, untuk itu dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak diantaranya hari ini dengan Gereja, Paguyuban Gereja, dengan sekolah dengan dunia usaha, dengan ini makanya kita genjot terus.
Kota Bandung dibandingkan daerah lainnya di Jawa Barat, angkanya lebih tinggi, apabila dipersentasikan angkanya sudah mencapai angka 87%.
Padahal target per 31 September itu hanya 70% berarti sudah melampaui target.
Nah ini semua berkat kerjasama semua pihak di Kota Bandung, Pemkot Bandung bersama steakholder.
Mang Oded yakin, karena warga masyarakat Kota Bandung itu punya karakteristik “guyub” gotong royong, bersyukur warganya pada baik, jelas nya. ( Nurdiani/ Hanafi ).