Jakarta, tribuntipikor.com
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang dipastikan gugur dalam menjalankan tugasnya.
Dari 53 awak kapal tersebut, nama Letkol Laut (P) Heri Oktavian merupakan salah satu nama prajurit TNI yang ikut gugur dalam kapal selam yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi tersebut.
Heri menjabat sebagai komandan KRI Nanggala sejak 2020. Sebelum gugur, Surat Perintah Nomor Sprin/150/IV/2021 memerintahkan agar Heri Oktavian bersama 52 awak lainnya menjalankan tugas dalam rangka latihan penembakan torpedo SUT.
Heri dikenal sebagai prajurit yang berprestasi. Ia telah melewati berbagai jabatan selama berkarier sebagai prajurit TNI AL.
Heri sempat menjabat sebagai Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus). Jabatan itu ia emban sejak November 2019 hingga dia dipercaya memegang Kapal Selam KRI Nanggala tahun lalu.
Komandan Sekasel adalah unsur pelaksana di lingkungan Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus). Jabatan itu memiliki tugas membantu Komandan Pusdiksus menyelenggarakan pendidikan pengembangan profesi lingkup sekolah yang bersangkutan.
Tak hanya itu, Heri juga sempat melaksanakan pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di Jerman. Salah satu kru CNNIndonesia TV, Iwan Hermawan mengenang bahwa dirinya kenal dekat dengan Heri Oktavian.
Iwan mengatakan kalau Heri ialah sosok yang berprestasi dan ramah sebagai prajurit TNI. Hal itu terlihat saat Iwan rutin berkomunikasi dengan Heri melalui dunia maya hingga bertemu di markas TNI AL Surabaya beberapa tahun yang lalu. Kala itu, Iwan diajak untuk melihat-lihat kapal selam.
Beliau sosok yang sangat semangat dalam menjalani kariernya namun tetap rendah hati, bahkan saat berbincang dengan saya yang notabene warga sipil di luar militer. Saya tahu beliau senang dengan kariernya, bahkan hingga saat ini ia menjadi kepala sekolah selam,” kata Iwan saat diwawancara.
Saat ini saya berharap sekaligus berkhayal bahwa kondisi dirinya beserta seluruh awak kapal selam KRI baik-baik saja. Kalaupun ia gugur, ia gugur saat melakukan hal yang sangat dicintainya,” lanjutnya.
Kini Heri telah gugur sebagai salah satu prajurit terbaik yang dimiliki TNI AL. Heri meninggalkan satu orang istri dan dua orang buah hatinya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa seluruh prajurit Hiu Kencana– julukan bagi prajurit kapal selam TNI AL, yang gugur menjalankan tugas di KRI Nanggala merupakan prajurit-prajurit terbaik.
Hadi turut meminta doa kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung kegiatan evakuasi. Serta meminta doa agar keluarga prajurit yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan.
Untuk tabah sampai akhir,” kata Hadi.
(Edwar,nt)