Lampung Tengah, tribuntipikor.com
Terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh pihak SMKN 2 Terbanggi besar, Lampung Tengah, terhadap walimurid. Ketua PAC LSM Basmi kecamatan Terusan Nunyai angkat bicara.
Ketua PAC LSM Basmi, kecamatan Terusan Nunyai, Desen Tomery, mengatakan, dirinya sangat menyayangkan apabila dugaan pungutan liar (Pungli) di SMKN 2 Terbanggi Besar benar adanya.
Kalau itu benar terjadi, kita sangat menyayangkan sekali,” ungkap Desen melalui sambungan telpon kepada wartawan media ini, Kamis, 1 Maret 2021 sore.
Lebih lanjut, Desen berharap, kepada aparat penegak hukum wilayah kabupaten Lampung Tengah agar dapat menyelidiki permasalahan tersebut.
Sebelumnya, permasalahan dugaan pungutan liar (pungli) yang di lakukan oleh SMKN 2 Terbanggi Besar, Lampung Tengah terhadap walimurid, juga mendapat tanggapan dari anggota komisi V DPRD Lampung, Asih Fatwanita.
Asih Fatwanita mengatakan, akan mencoba menelusuri dan mengkroscek kebenarannya.
Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 hal semacam itu tentu memberatkan para walimurid dikarenakan ekonomi masyarakat belum stabil.
Kalaupun ada pungutan tunggulah sampai ekonomi kita kembali stabil. Nggak baik kalau di paksakan saat seperti ini,” ungkap Asih Fatwanita kepada wartawan media ini melalui pesan WhatsApp pribadinya pada Senin 29 Maret 2021 malam.
Dugaan pungutan liar (Pungli) ini menguap, saat salah satu walimurid menyampaikan keberatan kepada media ini, tentang sejumlah dana yang harus dibayarnya kepada pihak SMKN 2 Terbanggi Besar.
Sumber media ini mengatakan, total bayaran yang harus ia bayarkan yakni sebesar Rp 3 juta lebih.
Dengan rincian sebagai berikut. Yakni, dana untuk masjid, dana pendidikan dan pakaian seragam.
” Yang sudah saya bayar, dana untuk masjid Rp 250 ribu, lalu dana titipan Pendidikan sebesar 500 ribu dan dana seragam sebesar 1 juta 500 ribu, itupun masih kurang, dan saya ini masih punya tanggungan saat ini, kalau saya rinci hampir 3 juta sekian,”paparnya.
Kepala sekolah SMKN 2 Terbanggi Besar, Ali Rosad, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp melempar ke Waka Humas SMKN 2 setempat yang bernama Purwaka, dengan alasan dirinya sedang dinas luar.
Sementara, Waka Humas SMKN 2 Terbanggi Besar, Purwaka, saat dikonfirmasi terkait kegunaan dana-dana tersebut dirinya mengatakan no coment.
Lebih parahnya lagi, Purwaka mengatakan, masalah tersebut telah berlalu.
Sampai saat ini, belum diketahui dasar hukum pihak SMKN 2 Terbanggi Besar meminta dana sebesar itu kepada para walimurid.(Nizar/Rudi) penulis Redaksi,NT