Sumbawa Besar NTB
tribun tipikor.Com —
Menghadapi puncak musim hujan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa mempertegas serangkaian langkah strategis untuk mengantisipasi banjir, memperbaiki tata kelola sampah, serta memperluas wilayah penghijauan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala DLH Kabupaten Sumbawa, Pipin Sakti Bitongo, ST., MT., didampingi Kabid Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Santi Rahmawati kepada Awak Media tribun tipikor.com Jumat 05/12/25
Pipin menjelaskan bahwa setiap musim hujan, potensi banjir kerap dipicu oleh penumpukan sampah yang menyumbat saluran air. Untuk itu, Pemkab Sumbawa telah menerapkan program gotong royong setiap hari Jumat yang diinstruksikan langsung oleh Bupati Sumbawa Ir.H.Syarafuddin Jarot
“Selain gotong royong bersama seluruh perangkat daerah, kami juga menurunkan tim siaga setiap hari untuk menyisir titik-titik yang rawan menjadi lokasi pembuangan sampah liar,” ujar Pipin.
DLH mengakui adanya beberapa kendala, terutama terkait keterbatasan personel, sarana prasarana, dan rendahnya kesadaran sebagian masyarakat dalam mengelola sampah.
Salah satu terobosan Pemkab Sumbawa adalah mendorong pemilahan sampah mulai dari rumah. Sampah organik telah diarahkan untuk diolah melalui budidaya maggot (BSF) yang sudah berkembang pesat di Sumbawa, sedangkan sampah non-organik disalurkan ke bank sampah.
Pada sebuah kegiatan di TPA, Sekda Kabupaten Sumbawa bahkan telah me-launching ekspor 10 ton sampah daur ulang, menandai semakin aktifnya pengolahan sampah berbasis ekonomi sirkular.
DLH saat ini juga tengah menata TPA Elpong agar lebih layak dalam pengolahan air sampah, khususnya untuk wilayah Alas–Alas Barat. Selain itu, taman-taman kota terus dibenahi, termasuk penertiban UMKM melalui MoU, pembatasan jam operasional hingga pukul 23.00, serta penanganan hewan ternak yang merusak fasilitas umum.
Terkait sorotan masyarakat mengenai bangunan permanen yang berdiri di atas trotoar dan menghambat aliran air, DLH menegaskan bahwa koordinasi terus dilakukan dengan OPD terkait, khususnya PUPR dan Satpol PP. DLH juga telah menghentikan operasional sebuah pabrik pengolahan yang tidak memiliki izin, setelah melakukan inspeksi bersama PTSP, KPH, dan instansi lain.
Program Penghijauan: 400.000 Bibit Sengon dan 140.000 Bibit Kemiri
Dalam upaya memperluas ruang hijau, Pemkab Sumbawa saat ini memiliki:
- 400.000 bibit sengon laut
- 140.000 lebih bibit kemiri
Bibit tersebut berasal dari pemerintah daerah serta dukungan berbagai pihak, termasuk Bank NTTB dan bantuan personal masyarakat. Dalam waktu dekat, Kabupaten Sumbawa juga akan menerima 3.000 bibit dari Anggota DPR RI Johan Rosihan, yang akan disalurkan ke lokasi-lokasi penanaman yang sesuai.
DLH menegaskan bahwa program penghijauan akan terus berlanjut dan sudah disiapkan rapor penanaman tingkat kecamatan yang akan mulai dijalankan minggu depan.
Dalam sesi diskusi, masyarakat dan mahasiswa menyampaikan sejumlah masukan, termasuk harapan agar UMKM di Taman Pahlawan dapat dibuka 24 jam untuk menghidupkan pusat kota. Mereka juga meminta peningkatan pengawasan terhadap kenakalan remaja di area tersebut.
Selain itu, mahasiswa menawarkan dukungan penuh terhadap kegiatan lingkungan, termasuk penanaman mangrove dan aksi bersama yang melibatkan kampus.
Kepala DLH menegaskan bahwa seluruh masukan akan menjadi bahan evaluasi. “Kami akan lakukan kajian mendalam untuk memastikan setiap kebijakan memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah antisipatif ini, Pemkab Sumbawa optimis mampu meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi risiko banjir, serta memperluas area hijau demi keberlanjutan ekosistem daerah.
( Irwanto )





