SPBU Pagelaran Cianjur Diduga Jadi Sarang Mafia BBM Subsidi, Aturan Menteri ESDM Dilanggar Terang-Terangan!

Cianjur – Tribun Tipikor

Aroma busuk dugaan praktik mafia BBM subsidi kembali menyeruak di Kabupaten Cianjur. SPBU Pagelaran dengan nomor Pertamina 34-423-19 diduga kuat masih nekat melayani penjualan Pertalite dan Bio Solar bersubsidi kepada kendaraan modifikasi berisi jerigen—praktik ilegal yang jelas-jelas dilarang oleh regulasi terbaru PT Pertamina (Persero).

Padahal, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2022, Pertamina sudah mengunci aturan tegas: SPBU dilarang melayani pembelian Pertalite menggunakan jerigen, drum, atau mobil modifikasi yang jelas digunakan untuk penimbunan dan dijual kembali. Pertalite kini statusnya sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), alias barang subsidi yang hanya boleh disalurkan tepat sasaran.

Namun kenyataannya? Investigasi lapangan awak media pada 04 September 2025 menemukan fakta sebaliknya. Di SPBU Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terang-benderang terlihat praktik pengisian Pertalite ke kendaraan modifikasi yang langsung menyedot BBM ke puluhan jerigen tersembunyi. Praktik ini, menurut sumber, berlangsung hampir setiap hari tanpa hambatan.

“Saya Sudah Bertahun-tahun Main di SPBU Pagelaran” ujarnya.

Lebih mengejutkan, seorang pemain BBM bernama Risko Muharam secara gamblang mengaku sudah bertahun-tahun “bermain” di SPBU tersebut.

“Iya memang, saya sudah beberapa tahun main BBM di SPBU Pagelaran. Dan bukan cuma saya, ada Haji Wawan, Burhan, Kebo, Elan, dan banyak lagi,” ucap Risko kepada awak media tanpa ragu.

Lebih jauh lagi, Risko bahkan membongkar adanya setoran rutin ke aparat setempat.
“Kami dan tim para pemain berkordinasi ke Polsek setempat, per orang setor Rp300 ribu,” tegasnya.

Parahnya, setelah konfirmasi dilakukan, awak media justru dihadang sekelompok mafia BBM. Mereka menggunakan sebuah mobil angkot, kemudian melakukan aksi premanisme dengan memukul kaca pintu kiri dan spion mobil yang ditumpangi awak media.
Aksi intimidasi ini mempertegas dugaan adanya jaringan mafia BBM yang terorganisir dan dilindungi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi via WhatsApp, pengawas SPBU bernama Riki memilih bungkam. Chat dan panggilan telepon sama sekali tidak direspons, seolah menutup rapat dugaan praktik kotor ini.

Dari hasil investigasi, jelas terlihat SPBU Pagelaran telah melanggar aturan resmi Pertamina dan Kementerian ESDM. Fakta ini menjadi tamparan keras bagi komitmen pemerintah dalam memastikan BBM subsidi tepat sasaran.

Publik kini menuntut Kementerian ESDM, Pertamina, dan aparat penegak hukum untuk segera turun tangan melakukan sidak mendadak di lokasi. Jika terbukti benar, SPBU Pagelaran harus ditutup permanen dan diberikan sanksi tegas tanpa pandang bulu.

Pos terkait