Karawang Tribun Tipikor
2 remaja , Ghali dan Rafa sekitar Pukul 22.00 mereka berdua sewa P.S (play station) ke wilayah Suka Ati Jomin Timur ,Kotabaru
Setelah mereka sewa P.S dan P.S pun di bawa pulang. Di tengah perjalanan Daerah simpang msh TDK jauh dr tempat sewa 2 anak ini Ghali & Rafa di jegat Oleh teman mereka yg bernama ..Andreas….. Dimana anak tersebutpun dikenalnya melalui teman ke teman yg memang tidak tau karakter anak tersebut, ghali & Rafa di jegat oleh Andres dan kelompoknya -+ 20 mtr dan pengendaranya menggunakan Sajam jenis clurit yg panjangnya lbh dr 1,5 Mtr, sembari mengancam Ghali & Rafa dgn menggunakan Sajam tersebut, dgn rasa Dilema dan Takut akhirnya 2 remaja ini Ghali & Rafa meng iyakan Krn di ancam, dan akhirnya Andreas Pun naik di motor beat milik Rafa secara bertiga, joki di kendarai oleh Ghali Rafa di tengah dan Andreas duduk paling belakang sambil mengancam,. Mereka pun, sebelum melakukan perjalanan ke arah yg di Tuju oleh Andreas, sempat menyimpan P.S tersebut ke Rmh Rafa. Tapi sayangnya Rafa tidak melapor ke Org tua Krn takut, posisi masih di kawal oleh Andreas dan kelompoknya, pihak kelompok Andreas menunggu agak Jauh dr rmh Rafa. Setelah P.S di simpan ,mereka lanjutkan perjalanan.. dengan posisi mengendarai R2 (roda 2) tetap sama, ghali joki, Rafa di tengah ,Andreas di belakang sambil membawa clurit.. dan 2 anak tersebut Ghali dan rafa tidak tahu mau kmn arah tujuan yg sebelumnya memang tidak pernah tau rencana apa yg di inginkan Andreas ini. Ketika melewati Jalan wilayah Bakan Maja ,depan sekolah Al ahliyah mereka di pergoki oleh 2 org warga sipil yaitu Nama Alias Sobrot dan rekan.. di kejarlah kelompok Andreas ini termasuk Ghali dan Rafa.. mereka Terpecah dr kelompok hingga masuk ke wilayah jln H.Juanda tepatnya di depan Kafe Mat Peci motor yg di kendarai Ghali Mogok karena Habis Bensin, ketika tertangkap Oleh 2 warga tersebut Sobrot dan Rekan Andreas Pun Lari cluritpun di lempar langsung dekat Motor, dan 2 anak Ghali dan Rafa tidak bisa Kabur (mgkn Krn tidak terbiasa menghadapi hal seperti ini) seketika di tangkap Ghali dan Rafa di hajar (aniaya dengan Membabi buta) ke wajah oleh Sobrot dan rekan… Tidak berhenti di situ mereka di interogasi dibawah tekanan dan intimidasi Ghali pun di suruh memegang Clurit yg di gunakan Andreas sambil di videokan seolah2 clurit itu milik Ghali dan di Share ke Medsos, setelah dari kafe Mat Peci berlanjut ke Pos simpang Mutiara dengan menggunakan Motor Rafa yg di Step ( dorong ) oleh Sobrot dan rekan dengan Posisi mereka di bonceng di bagian depan.. sesampainya di pos Mutiara simpang Jomin Rafa sempat di ancam ( di todongkan) bagian kepala menggunakan Sajam yg di miliki Sobrot ke bagian kepala,. Selanjutnya mereka di pisah Ghali di masukkan ke belakang Pos Pol mutiara.. oleh Sobrot, bersamaan dengan itu Ghali di aniaya kembali dengan posisi Jongkok sedangkan Sobrot berdiri secara membabi buta di bagian Kepala dan di tendang Bagian Badan 2 kali menurut pengakuan Sdr Ghali.. hingga mengalami Lebam dan rahang sulit di Gerakan efek dari aniaya tersebut kejadian ini terjadi kisaran Pukul 00.30 Sabtu 24/6/2025 sembari menunggu polisi Polsek Kotabaru yg di hubungi oleh Sdr Sobrot. Pukul 1.30 Polsek Kotabaru datang mereka Ghali dan Rafa pun di bawa ke Polsek ,. Di amankan, dan di lakukan serah terima ( menurut ) sodara Tedi ( penyidik Polsek)
Adapun cerita saat Sabtu di pagi harinya menurut kedua org tua di ruangan Polsek
Ada sodara Dagdog (keluarga dr Rafa) sebagai pemediasi dr keluarga kepada pihak Polsek, mereka diminta buat perjanjian ( sy tidak mengetahui terkait isi) dan Ghali Pun anak sy tdk membaca Krn msh di bawah tekan Pihak Polisi dan harus mendatangani Perjanjian tersebut. Di dampingi Oleh ibunya..
Sempat pihak kepolisian meminta Uang Kopi dan jaminan yg melalui bahasa dr Sodara Dag dog. Terkait angka kami TDK mengetahuinya ketika di serahkan sejumlah Uang dlm amplop sodara Dagdog membawa nya kdlm 1 ruangan Di dalam Polsek .. entah ruangan Siapa ( info ini di dapat dr Anak pertama sy dan Ibu dr sdr Ghali)
Selanjutnya hari Minggu tgl 24 sy dan anak melaporkan Tindakan penganiayaan ini ke Pihak Polres divisi PPA .
Sampai ke Tingkat Visum SDH di lakukan.
Leporter
Arie Castelo