Rencana Tayangnya Film “PANGARASA” menuai banyak Kritikan masyarakat Mandailing Natal

Madina, Tribun Tipikor

Dengan beredarnya isu akan ditayangkannya Film PANGARASA pada 31/08 di ladang sari menuai banyak Kritikan dari semua elemen masyarakat mandailing natal Sumatera Utara

Dibeberapa warung kopi di Panyabungan isu ini sangat panas jadi pemahasan oleh masyarakat, termasuk dampaknya yang diduga akan mencoreng nama baik putra putri serta anak cucu di masa mendatang yang berasal dari kabupaten mandailing natal,apalagi sudah jelas kita ketahui hampir 80 persen masyarakat mandailing natal yang merantau adalah berwarung

Film “PANGARASA”yang artinya tukang racun di masyarakat Mandailing Natal ini adalah suatu momok,aib,dan dikucilkan orang, bahkan di era tahun 70 an , jika ada kabar dalam keluarga memegang rasa/racun ini mulai dari daganganya, pestanya dan juga anak gadisnya pun akan susah laku atau dinikahi orang turun temurun

Tepatnya Minggu 24/08 di warung kopi Dollah Kota Siantar isu ini sangat ramai diperbincangkan bahakan salah seorang pelanggan warung mengatakan tanggapannya Rojak terkait akan diputarnya Film PANGARASA ini,jika dilakukan survei di setiap warung di kabupaten mandailing natal ini 90 persen orang tidak menyukain film ini di putar karena ini adalah merupakan aib bagi kita

Ditempat yang sama Ismed Harahap sependapat dengan apa yang telah di ungkapkan Rojak,dan Ismed Harahap menambahkan, sedangkan bahasa yang sering di ungkapkan orang luar mandailing terhadap kita MANIPOL atau mandailing polit,kita sudah risih konon lagi nanti pangarasa/tukang racun,ini tidak bisa lepas, contohnya tapsel mengangkat film salak sibakkua, sudah jelas orang mengetahui bahwa tapsel itu kota salak,dan bagaimana nanti kalau mandailing natal memutar film PANGARASA, apakah kita masyarakat Mandailing Natal siap menerima kleim itu melekat buat kita dan anak cucu kita dimasa mendatang???

Ismed Harahap sangat menyangkan di duga atas keterlibatan oleh Pemda Madina atas Film ini, yang tidak panjang lebar memikirkan judul dan pembuatan film ini apa tanggapan masyarakat luar mandailing natal kepada kita beliau berharap agar pemerintah Mandailing Natal mengurungkan niatnya untuk pemutaran film ini,dan beliau juga berharap kepada adek adek mahasiswa,tokoh masyarakat dan tokoh adat Mandailing Natal memberikan responnya terkait rencana pemutaran film ini “tutupnya

Ismed Harahap

Pos terkait