Sumbawa Besar NTB
tribun tipikor.com —
Upaya menjaga kelestarian lingkungan terus digencarkan oleh PT Freeport Indonesia. Kali ini, perusahaan melaksanakan kegiatan penanaman mangrove bertajuk “Mangrove For Life, Program Restorasi Ekosistem Mangrove PT Freeport Indonesia” yang dipusatkan di Desa Pukat, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi nota kesepahaman antara PT Freeport Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Restorasi Mangrove dan Gambut yang ditandatangani pada tahun 2023. Nota kesepahaman tersebut menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemulihan ekosistem mangrove secara nasional.
Tumpal Sinaga, S.Kd., M.Sc, General Superintendent bidang reklamasi dataran rendah dan special project PT Freeport Indonesia, kepada Awak Media tribun Tipikor.com ,20/08/2025 , menjelaskan bahwa perusahaan memiliki target ambisius untuk menanam 10.000 hektar mangrove di seluruh Indonesia. Dari total tersebut, 8.000 hektar difokuskan di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.” Ungkapnya
“Restorasi mangrove ini bukan hanya kewajiban perusahaan, melainkan juga bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan keberlanjutan ekosistem pesisir. Hingga saat ini kami telah menanam seluas 1.616 hektar, dan kami menargetkan seluruh 8.000 hektar di Mimika akan tercapai pada tahun 2032,” ujar Tumpal.
Sementara itu, di Sumbawa, kegiatan kali ini difokuskan pada penanaman seluas 2 hektar di kawasan pesisir Desa Pukat. Penanaman tersebut dilakukan bersama masyarakat dan melibatkan berbagai unsur terkait.
Acara penanaman diawali dengan sambutan dari Camat Utan, Sartono, S.E., M.Si, yang memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi PT Freeport Indonesia dalam menjaga lingkungan pesisir di wilayahnya.” Papar Sartono
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohammad Anshori, turut hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Kehadirannya menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah daerah terhadap program restorasi ekosistem mangrove.
Selain di Sumbawa, program “Mangrove For Life” juga dilaksanakan di berbagai daerah lain di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bali, Lombok, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga menjadi gerakan nasional restorasi ekosistem pesisir.
Kegiatan penanaman di Sumbawa melibatkan sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, perangkat desa, unsur militer, hingga Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten. Pelaksanaan teknis di lapangan dikerjakan oleh vendor PT Indotama Mahasia Karya, bekerja sama dengan panitia lokal serta organisasi Hipsi sebagai penyelenggara.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti bahwa upaya menjaga kelestarian mangrove bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan sebuah gerakan bersama demi keberlanjutan lingkungan.
Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Akar mangrove berfungsi menahan abrasi pantai, menyaring limbah, serta menjadi habitat bagi berbagai biota laut yang bernilai ekonomi. Dengan adanya penanaman mangrove, masyarakat pesisir juga diharapkan dapat merasakan manfaat langsung, baik dari sisi lingkungan maupun peningkatan ekonomi berbasis ekowisata dan perikanan.
Melalui program “Mangrove For Life”, PT Freeport Indonesia menegaskan bahwa upaya pelestarian lingkungan adalah investasi jangka panjang untuk generasi mendatang. Dengan menanam ribuan hektar mangrove, perusahaan berharap pesisir Indonesia menjadi lebih hijau, tangguh menghadapi perubahan iklim, dan tetap produktif bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.
( Irwanto )