Garut : Tribuntipikor.com
“Desa Cijambe, memiliki tanah carik yang berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi lahan pariwisata. Tanah carik ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Sesuai amanat permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa.
Gunung Geudeur, sebuah destinasi wisata alam yang populer, memiliki lahan carik yang berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata yang lebih menarik. Namun, yang menarik adalah bahwa lahan carik ini tidak ada jual beli lahan, sehingga keaslian dan keindahan alamnya tetap terjaga.
Desa Cijambe, sebuah desa yang terletak di wilayah yang indah, baru-baru ini melakukan kesepakatan antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemerintah Desa (Pemdes) Cijambe, tokoh masyarakat, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengembangkan tempat pariwisata yang ada di desa tersebut. Sabtu (2/8/2025).
Kepala Desa Cijambe, Cucup Sumarna, ketika ditemui oleh media, menerangkan bahwa pengelolaan wisata di Desa Cijambe sudah disepakati akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kesepakatan ini dilakukan setelah melalui proses diskusi dan musyawarah yang panjang antara BPD, Pemdes Cijambe, tokoh masyarakat, dan BUMDes.
“Untuk pengelolaan wisata oleh BUMDes diharapkan dapat meningkatkan pendapatan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami percaya bahwa BUMDes dapat mengelola wisata dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi desa,” ujar Cucup Kepala Desa Cijambe.
Kesepakatan ini dilakukan setelah melalui proses diskusi dan musyawarah yang panjang antara BPD, Pemdes Cijambe, tokoh masyarakat, dan BUMDes. Hasil kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Lebih lanjut Kepala Desa Cijambe mengatakan, pembangunan pariwisataGunung Geudeur di Desa Cijambe diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Desa melalui penerimaan dari pengelolaan pariwisata. Hal ini dapat digunakan untuk membiayai pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan mengembangkan tanah carik menjadi lahan pariwisata, masyarakat desa dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui penjualan jasa wisata, seperti penginapan, makanan, dan souvenir.” Pengembangan lahan pariwisata di tanah carik desa juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan alam dan budaya desa.”ujarnya.
“Tanah carik desa gunung Geudeur, akan memiliki potensi wisata yang beragam, seperti wisata alam, wisata budaya, dan wisata petualangan. Dengan demikian, desa dapat menawarkan pengalaman wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan.
Pengembangan lahan pariwisata di tanah carik desa Cijambe, memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah desa, masyarakat, dan investor. Dengan demikian, desa dapat memanfaatkan potensi wisata yang ada dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dengan mengembangkan tanah carik menjadi lahan pariwisata, desa Cijambe, dapat memiliki masa depan yang cerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”tutupnya. (T.Wirama).