Garut : Tribuntipikor.com
“Para RW di Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Garut Kota mengeluh karena jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan menurun drastis. Awalnya, jumlah KPM yang menerima bantuan cukup banyak, dari 100% namun sekarang jumlahnya 60% menurun secara signifikan. Seperti halnya Rw 01 biasa mendapatkan kuota 150 KPM menjadi 57 KPM dan Rw 18 dari 70 KPM menjadi 27 KPM.
RW setempat merasa bingung ketika harus menjelaskan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak dapat bantuan lagi. Banyak dari KPM yang sebelumnya menerima bantuan kini merasa kecewa dan bertanya-tanya mengapa mereka tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan. Minggu (27/7/2025).
“Saya merasa bingung ketika harus menjelaskan kepada KPM yang tidak dapat bantuan lagi. Saya tidak ingin menyakiti perasaan mereka, tapi saya juga harus menjelaskan kebijakan yang telah ditetapkan karena dari pihak Kelurahan tidak ada keterangan yang jelas tentang pemangkasan KPM ini,” ujar RW. Ketika media berkunjung ke rumah beberapa Ketua RW.
“Kami sangat prihatin dengan penurunan jumlah KPM penerima bantuan ini. Banyak keluarga yang membutuhkan bantuan ini, namun sekarang mereka tidak lagi terdaftar sebagai KPM,” ujar salah satu RW.
Penyebab penurunan jumlah KPM penerima bantuan ini masih belum jelas. Namun, para RW berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan ini dan meningkatkan jumlah KPM penerima bantuan. Karena bantuan ini dapat berdampak pada keluarga yang membutuhkan. “Banyak keluarga yang bergantung pada bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka,” tambah RW.
Ketika tim media berkunjung ke rumah pendamping program, untuk mempertanyakan terkait pemangkasan yang begitu signifikan pendamping tersebut menjelaskan, “bahwa perannya hanya terbatas pada monitoring dan pemantauan. “Sebagai pendamping, kami hanya bertanggung jawab untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan program, bukan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan, karena sekarang bantuan tersebut bukan dari Kementerian Sosial tapi dari Badan Ketahanan Pangan Nasional bekerjasama dengan Bulog, dan yang mendapatkan bantuan mungkin bersumber dari data DTSEN peralihan dari DTKS, kriteria yang mendapatkan bantuan dari Desil 1, 4 sampai 5 maksimal.”ujar pendamping.
“Pendamping program memiliki peran penting dalam memastikan pelaksanaan program berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. “Kami hanya memonitoring dan memantau kegiatan program, mengidentifikasi masalah, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan,” tambah pendamping. (TIM).