Kabupaten Bekasi,pebayuran –tribun tipikor.com
Dalam semangat membangun desa berbasis inovasi dan teknologi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang tergabung dalam Kelompok 5 menghadirkan program nyata bertajuk “Digitalisasi UMKM Menuju Ekonomi Berdaya Saing” di Desa Karangreja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Dipimpin oleh Surya selaku Ketua Kelompok, program ini dilaksanakan pada Kamis, 11 Juli 2025, dan menjadi bagian dari kontribusi mahasiswa UNSIKA dalam mendukung percepatan transformasi digital di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pedesaan. Program ini menyasar 10 UMKM lokal yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Karangreja.
Temuan Lapangan: Minim Akses Promosi & Digitalisasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung yang dilakukan oleh para mahasiswa, mayoritas pelaku usaha di Karangreja masih mengalami keterbatasan dari sisi branding, promosi, dan sistem transaksi digital. Beberapa di antaranya belum memiliki logo usaha maupun media promosi seperti banner, serta belum mengenal dan menggunakan sistem pembayaran non-tunai berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
“Kami mendapati bahwa banyak pelaku UMKM belum memiliki identitas visual usaha. Mereka masih menjual produk secara konvensional, tanpa media pendukung yang kuat. Selain itu, transaksi masih sepenuhnya tunai, padahal peluang pasar digital sangat terbuka,” jelas Surya.
Aksi Nyata: Pendampingan, Desain Visual, dan Aktivasi QRIS
Menjawab kondisi tersebut, mahasiswa UNSIKA Kelompok 5 tidak tinggal diam. Mereka turun langsung ke lapangan, mendatangi satu per satu pelaku usaha dan memberikan pendampingan secara intensif. Hasil dari program ini mencakup:
7 banner promosi dirancang dan dicetak untuk usaha yang berbeda-beda, disesuaikan dengan produk dan segmentasi pasar masing-masing pelaku usaha.
2 logo usaha dibuat untuk UMKM yang belum memiliki identitas visual merek.
3 QRIS berhasil diaktivasi, dimulai dari proses pendaftaran hingga penggunaan aktif.
Tak hanya itu, mahasiswa juga memberikan edukasi langsung mengenai pentingnya strategi promosi, kekuatan identitas merek (branding), serta tata cara penggunaan QRIS. Seluruh materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, sesuai dengan latar belakang pelaku usaha lokal.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Karangreja. Kepala Desa Karangreja, H. Midi Edy. S, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran dan kontribusi mahasiswa UNSIKA.
“Pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa KKN UNSIKA sangat membantu pelaku UMKM kami. Program seperti ini sangat dibutuhkan desa, karena mampu menjawab tantangan ekonomi ke depan yang serba digital. Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut,” ujar H. Midi Edy. S.
Program ini merupakan bentuk sinergi antara dunia akademik dan masyarakat yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi memiliki dampak jangka panjang. Dengan mengangkat potensi lokal dan mengintegrasikan teknologi digital, Desa Karangreja mulai menapaki jalan menuju desa yang lebih mandiri dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Kami berharap ini menjadi awal yang baik bagi UMKM Karangreja untuk berkembang lebih profesional dan menjangkau pasar yang lebih luas,” tutup Surya.
Kegiatan ini menegaskan bahwa mahasiswa tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Inisiatif seperti ini adalah bukti bahwa transformasi desa bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang tepat sasaran.
( Awaludin Budiono )