Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai mempertegas komitmen dan memperkuat langkah mewujudkan mutu pendidikan yang berdaya saing dan inklusif

Sinjai, Tribuntipikor. Com

Pengembangan sektor pendidikan menjadi prioritas seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Sinjai, sebagai bagian penting dan utama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanahkan dalam Pembukaan UUD 1945.

Pengembangan sektor pendidikan membutuhkan dedikasi yang tinggi, kreatifitas, dan komitmen yang kuat dari seluruh aparatur pengelola pendidikan agar langkah strategis dari suatu kebijakan yang ditetapkan dapat terwujud sasarannya dengan baik di tengah tantangan yang tidak ringan. Hal itulah yang telah ditunjukkan oleh Irwan Suaib, SSTP, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai.

Awal tahun ajaran baru 2025 – 2026, tidak hanya diharapkan membawa semangat baru dan harapan baru bagi jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai, tetapi harus menjadi momentum untuk semakin mempertegas komitmen untuk mewujudkan mutu pendidikan yang berdaya saing dan inklusif.

Dikemukakan oleh Irawan Suaib, SSTP, M.Si, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai yang ditemui oleh Tribun Tipikor bahwa tahun ajaran baru 2025 – 2026, menjadi momentum penting bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai dalam menguatkan kembali komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan yang berdaya saing dan inklusif.

Harapan besar bagi Irwan Suaib menurutnya selaku Kepala Dinas Pendidikan adalah terwujudnya layanan pendidikan yang merata, berkualitas, dan mampu mendorong lahirnya generasi generasi unggul Sinjai di masa depan.

Masih menurut Irwan Suaib, sejumlah langkah strategis akan terus dioptimalkan, yaitu :

  1. Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berbasis Kurikulum Merdeka dan transformasi digital pendidikan.
  2. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, terutama di daerah terpencil dan pesisir, agar tidak ada anak yang tertinggal dari hak memperoleh pendidikan yang layak.
  3. Penguatan infrastruktur pendidikan melalui pembangunan dan rehabilitasi sekolah serta penyediaan sarana prasarana berbasis teknologi.
  4. Penguatan tata kelola dan manajemen sekolah berbasis transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat, integrasi nilai-nilai kearifan lokal dan moderasi beragama ke dalam pembelajaran sebagai karakter khas daerah Sinjai..
  5. Pengentasan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sinjai melalui inovasi “Tasikolasi” dengan program orang tua angkat, tutor angkat Bali Bolae, Desa tuntas ATS.
    Lebih lanjut Irwan Suaib mengemukakan bahwa dengan semangat kebersamaan, dirinya optimis bahwa Sinjai dapat menjadi salah satu daerah terdepan dalam pembangunan pendidikan di Sulawesi Selatan, bahkan di tingkat nasional, dan semoga tahun ajaran baru ini membawa semangat baru untuk semua insan pendidikan di Sinja. Demikian Irwan Suaib mengemukakan.

Pada dasarnya secara operasional, pengejawantahan segala komitmen dan implementasi segala kebijakan pendidikan di lapangan adalah para penyelenggara pendidikan di tingkat Unit Pelaksana Teknis Daerah di setiap tingkatan pendidikan sebagai garda terdepan, dan dibawah kepimpinan Kepala Dinas Pendidikan lah para ujung tombak di lapangan itu akan senantiasa termotivasi untuk bersama mewujudkan mutu pendidikan yang berdaya saing dan inklusif di Kabupaten Sinjai.

Salah satu Kepala UPTD yang sempat ditemui Tribun Tipikor yaitu Asniwanti, S.Pd, M.M, dalam kapasitasnya selaku Kepala UPTD SMP N 25 Kabupaten Sinjai yang lokasinya cukup jauh dari ibukota Kabupaten Sinjai, kepada Tribun Tipikor, mengemukakan pula komitmennya untuk bersama mewujudkan mutu pendidikan yang berdaya saing dan inklusif di Sinjai di bawah komando Bupati dan wakil Bupati Sinjai melalui Kepala Dinas Pendidikan.

Menyikapi komitmen tersebut, Asniwanti selalu Kepala UPTD SMP N 25 mengemukakan langkah spesifik yang telah dilaksanakan dan akan lebih diperkuat dalam tahun ajaran baru 2025 – 2026 yang dimulai pada hari ini, Senin, 14 Juli 2025, yaitu:

  1. Penguatan kurikulum merdeka akan terus dilanjutkan dan diperkuat dan dengan penyesuaian materi yang lebih relevan dan kontekstual serta pendekatan deep learning untuk meningkatkan pemahaman mendalam para siswa.
  2. Sebagai sekolah yang masih sementara memiliki guru 4 orang berstatus ASN dan 6 orang berstatus non ASN, namun tetap harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kemampuan penerapan pembelajaran yang bermutu melalui keikutsertaan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan.
  3. Penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam hal ini bagaimana menciptakan lingkungan yang inklusif, aman, dan berpusat pada kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan aspek psikologis dan sosial mereka.
  4. Pembelajaran berbasis teknologi, dimana untuk SMPN 25, meskipun terletak di daerah yang masih tergolong terpencil tetapi akses untuk pembelajaran berbasis teknologi terpenuhi dengan baik berkat kepedulian Pemerintah Kabupaten Sinjai khususnya melalui Dinas Pendidikan.
    Lebih lanjut Asni, sapaan akrabnya, mengemukakan bahwa kesenjangan pendidikan di pelosok desa adalah suatu tantangan tersendiri yang harus diterobos. Untuk itu dibutuhkan kiat tersendiri dan sederhana, diantaranya menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan aman serta penguatan karakter, misalnya memotivasi guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi peserta didik untuk menumbuhkan minat belajar.
    Selain itu, juga penting untuk selalu mengapresiasi warga sekolah, demikian Asniwanti mengemukakan.

Pengembangan pendidikan sepatutnya menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Dukungan semua pihak menjadi suatu harapan agar apa yang menjadi komitmen dan langkah yang telah dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah dapat mewujudkan hasil yang terbaik untuk kejayaan bangsa saat ini dan di masa depan (Mukhlisisma, Tribuntipikor Sinjai}

Pos terkait