Landak Kalbar- tribuntipikor.com
Landak- Petani kopi di Dusun Upas, Desa Tengon, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat terus berupaya meningkatkan kualitas hasil panen mereka. Salah satu upaya tersebut dilakukan oleh Firdaus Ayok, seorang petani kopi setempat yang berinisiatif membeli mesin penggiling kopi dengan modal pribadi.
Firdaus mengaku tergerak melakukan hal ini karena ingin meningkatkan kualitas olahan kopi Desa Tengon yang selama ini masih dikelola secara sederhana. Menurutnya, keterbatasan alat dan mesin pengolahan kopi membuat para petani sulit menghasilkan kopi dengan kualitas yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami di sini rata-rata masih mengolah kopi secara manual. Proses penggilingan dan pengupasan kulit kopi masih sangat sederhana, sehingga hasilnya juga kurang maksimal. Karena itu, saya memberanikan diri membeli mesin penggiling dengan uang pribadi,” ungkap Firdaus saat tanya lewat WA Sabtu 5/7/2025
Firdaus menjelaskan, dengan adanya mesin penggiling kopi yang ia beli, proses pengolahan biji kopi menjadi lebih cepat dan hasil gilingannya lebih halus dan merata. Hal ini secara langsung berdampak pada kualitas kopi yang dihasilkan.
Namun, ia juga menyadari bahwa untuk benar-benar meningkatkan kualitas kopi Desa Tengon, tidak cukup hanya mengandalkan satu mesin penggiling miliknya saja. Menurut Firdaus, para petani kopi di Dusun Upas sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah, khususnya terkait penyediaan alat pengupas kulit kopi dan mesin penggiling tambahan.
“Kami berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi bisa memperhatikan kebutuhan petani kopi di sini.kita berharap pemerintah bisa ambil peran, memberikan pendidikan dan pelatihan mengelola kopi, dan bantuan berupa alat mesin seperti huler pengupas kulit, open pemanggang, dan mesin bubuk kopi, dari dinas terkait.itu sangat kami butuhkan agar produksi kopi di Desa Tengon bisa meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” harap Firdaus.
Lebih lanjut, ia juga menilai bahwa potensi kopi Desa Tengon sangat besar. Tanah yang subur dan iklim pegunungan di wilayah Air Besar sangat cocok untuk budidaya kopi. Jika pengolahan pasca panennya bisa ditingkatkan dengan bantuan alat-alat modern, Firdaus yakin kopi Tengon bisa dikenal lebih luas bahkan hingga ke luar daerah.
“Kami ingin kopi Tengon dikenal, dan kami, para petani di sini, bisa meningkatkan kesejahteraan lewat kopi. Tapi tentu kami butuh dukungan nyata dari pemerintah,” pungkasnya.
Firdaus juga berharap pemerintah juga memperhatikan infrastruktur menuju desa Tengon, karena faktor utama adalah infrastruktur yang menghambat pertumbuhan perekonomian di desa Tengon.
“Kalau nama berusaha kami selalu semangat, namun ada satu hal yang membuat kami tidak semangat berusaha itu adalah infrastruktur ke daerah kami ini yang membuat kami tidak sanggup, kalau di hitung-hitung lebih besar ke biyaya tambahan dari pada harga barang nya,”tutup nya.
Ditulis: sungut