Garut : tribuntipikor.com
“Desa Sukahaji baru-baru ini meluncurkan program ketahanan pangan dengan mengembangkan teknologi bioflok untuk budidaya ikan nila. Program ini dijalankan melalui kerja sama antara Pemerintah Desa Sukahaji dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Asri Jaya sebagai pengelola utama.
“Keberhasilan kedepan program ini untuk meningkatkan produksi ikan nila berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal dan pasar luar serta membuka peluang usaha bagi masyarakat melalui pengelolaan kolam dan pemasaran hasil panen dan menghasilkan pendapatan untuk mendukung program pembangunan desa lainnya. Selasa (01/07/2025).
“Teknologi bioflok sangat bermanfaat didalam efisien dan ramah lingkungan, hemat biaya dengan mengurangi penggunaan pakan buatan dan meningkatkan kualitas air dan mengurangi risiko penyakit.
“Kepala Desa Sukahaji Abdul Hayat, Optimis Ketahanan Pangan dengan Budidaya Ikan Nila Berbasis Bioflok Sukses.”
“Kepala Desa Sukahaji, Bapak Abdul Hayat, menyampaikan harapannya bahwa program ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat melalui pengelolaan kolam dan pemasaran hasil panen. “Kami berharap program ini dapat mensejahterakan warga Desa Sukahaji dari hasil penjualan ikan nila,” ujar beliau.
Dampak bagi masyarakat diantaranya, menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat desa, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sistem bagi hasil dan mendukung ketahanan pangan desa dengan produksi ikan yang berkelanjutan.
Pengelolaan dan pemasaran hasil tersebut, BUMDes Asri Jaya Sukahaji bertanggung jawab atas operasional, distribusi hasil panen, dan pelatihan masyarakat serta hasil panen dijual ke pasar regional dengan sistem bagi hasil yang melibatkan BUMDes Asri Jaya dan kelompok tani setempat
“Lebih lanjut Kepala Desa Sukahaji Abdul Hayat, mengatakan, BUMDes Asri Jaya Sukahaji dalam mengembangkan budidaya ikan dengan teknologi bioflok semoga menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk mengadopsi teknologi yang sama dalam meningkatkan produksi perikanan dan mendukung ketahanan pangan.
Dengan pengelolaan profesional melalui BUMDes, kolam bioflok ini diharapkan menjadi salah satu aset desa yang produktif dan berkelanjutan.”tutupnya. (T.Wirama).