Kekurangan Air di irigasi berata diduga di sebabkanPetani kolam tanpa izin

Musi Rawas -tribunTIPIKOR.Com.

Guna untuk mendukung Swasempada pangan tahun 2026 dan meningkatkan Produktifitas Hasil Pertanian, Rabu (25/06) DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Kabupaten Musi Rawas bersama Kelompok Tani melakukan gotong royong menormalisasi saluran irigasi berata di kecamatan terawas.

Kegiatan ini dihadiri dan diikuti oleh Ketua PERHIPTANI Kabupaten Musi Rawas, Tohirin, Camat STL Ulu Terawas, Muhammad Pahip, M.Pd.I, Polri, TNI, TNI, Penyuluh Pertanian, Gapoktan Desa Sukakarya dan Srimulyo dan perangkat desa serta petani dab masyarakat sekitar saluran irigasi.

“Alhamdulilah, hari ini (Rabu, 25/06) kita bersama stakeholder melaksanakan kegiatan gotong royong untuk menormalisasi saluran irigasi,”ujar M. Pahip sembari mengungkapkan kegiatan ini juga bertujuan untuk menganalisa dan mencari penyebab permasalahan debid air bagi para petani.

Sementara itu, Ketua DPD PERHIPTANI Musi Rawas Thohirin kepada awak media menjelaskan Kegiatan Gotong Royong yang dilaksanakan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan dukungan terhadap program Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Propinsi dan Pemerintah Pusat tentang Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan.

“Alhamdulilah kegiatan gotong royong yang kita laksanakan hari ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ujar Tohirin.

Disinggung soal persoalan debid air, Tohirin mengungkapkan dari hasil analisa dan peninjauan dilapangan pada saluran primer irigasi berata ini terdapat 19 titik penyebab terjadinya berkurangnya debid air.

“Dari hasil laporan kelompok tani dan peninjauan dilapangan kita menemukan 19 titik masalah debid air ini, dimana pengusaha atau petani kolam ikan yang mengambil air dari saluran irigasi namun tidak di salurkan lagi ke irigasi berata ini,”ungkap Tohirin sembari mengungkapkan pihaknya menduga 19 titik kolam ini belum memiliki izin baik itu dari dinas terkait.

Mengakhiri, Tohirin berharap persoalan debid air ini sangat penting dan dapat segera diselesaikan dengan menghadirkan solusi terbaik.

“Kita berharap Saluran Irigasi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin baik oleh Petani Sawah maupun Petani Perikanan dengan tidak merugikan salah satu pihak, untuk itu kita berharap pemerintah dapat hadir untuk mencari solusi terbaik,”pungkas Tohirin.

Jurnalis : Antri TT

Pos terkait