Garut : tribuntipikor.com
“Seratus hari pertama masa kepemimpinan Bupati Garut Syakur Amin dan Wakil Bupati Putri Karlina mulai menuai sorotan kritis. Salah satu tokoh masyarakat Garut, Yusup Sudrajat, menyampaikan kekecewaannya atas lambannya penanganan infrastruktur jalan yang dinilai kian memburuk dan membahayakan.
Dalam pernyataannya pada. Jum’at, (20/06/2025), Yusup menyebut bahwa kerusakan jalan di berbagai wilayah, termasuk kawasan strategis dan destinasi wisata, belum juga mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Ia bahkan tak segan menyebut sikap simpatinya pada pasangan kepala daerah baru itu kini berubah menjadi sikap antipati.
“Kalau begini kenyataannya, saya rasa 100 hari kerja duet Syakur-Putri layak dipertanyakan. Dulu saya sempat simpati dengan gaya dan janji politik mereka. Tapi sekarang? Saya justru antipati,” ujar Yusup dengan nada kecewa.
Akses Vital Terabaikan
Menurut Yusup, kerusakan jalan tak hanya ditemukan di pelosok, melainkan juga menjangkiti jalur-jalur vital. Di wilayah selatan Garut seperti Pakenjeng, Bungbulang, hingga Cihurip, jalanan yang rusak parah justru berada di jalur utama menuju kawasan wisata.
“Ini bukan sekadar jalan berlubang biasa.
Banyak yang sudah hancur total, sangat membahayakan pengguna jalan. Ironisnya, daerah-daerah ini justru punya potensi wisata besar, tapi infrastrukturnya justru diabaikan,” ungkapnya.
Ia menilai, alih-alih fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerintah daerah saat ini justru lebih sibuk mempercantik citra lewat media dan seremoni.
Janji Politik Dinilai Gagal Direalisasikan
Yusup menyebut masyarakat telah memberi mandat besar kepada Syakur-Putri melalui Pilkada dengan harapan akan ada perubahan konkret, terutama dalam pelayanan dasar seperti infrastruktur. Namun, ia melihat belum ada langkah nyata yang menunjukkan keseriusan dalam memenuhi janji kampanye.
“Proyek perbaikan jalan yang dulu sudah mulai, sekarang malah mangkrak. Janji kampanye terdengar manis, tapi realisasinya nol besar,” tegas Yusup.
Harapan dan Evaluasi
Ia menekankan pentingnya 100 hari pertama sebagai masa pembuktian awal komitmen kepala daerah terhadap program prioritas. Namun kondisi saat ini justru menunjukkan kebalikan: jalan rusak di mana-mana, pelayanan minim, dan ketidakjelasan arah kerja.
“Rakyat bukan hanya butuh kata-kata, tapi kerja nyata. Kita ingin pemimpin yang benar-benar hadir menyelesaikan masalah, bukan yang tenggelam dalam retorika,” kata Yusup.
Yusup juga mengajak masyarakat untuk tetap kritis dan berani menyuarakan kondisi riil di lapangan. Ia mengimbau DPRD Garut agar segera menggelar evaluasi terbuka terhadap capaian 100 hari kerja kepala daerah.
Ujian Awal Kepemimpinan
Sorotan tajam dari tokoh masyarakat seperti Yusup Sudrajat menjadi indikator bahwa ekspektasi publik terhadap pasangan Syakur-Putri sangat tinggi.
Di tengah kebutuhan pembangunan yang mendesak dan medan geografis Garut yang kompleks, penanganan infrastruktur semestinya berada di barisan terdepan program kerja.
Kepercayaan publik hanya akan tumbuh jika janji politik dibuktikan dengan kinerja, bukan sekadar slogan. Dan dalam hal ini, waktu 100 hari telah cukup memberi gambaran awal: apakah pemerintah daerah benar-benar berpihak pada rakyat, atau sekadar pandai berkata-kata. (T.Wirama).