Bandung, 18 Juni 2025 – Tribun Tipikor
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) resmi memulai pelaksanaan Bootcamp Berdaya Bersama, bagian dari inisiatif nasional Perintis Berdaya yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), koperasi, dan pelaku ekonomi kreatif. Diselenggarakan di Bandung pada 18–20 Juni 2025, bootcamp ini menghadirkan pelatihan terstruktur hasil kolaborasi antara Kemenko PM dan mitra industri dari sektor teknologi, keuangan, hingga ekonomi kreatif.
Pelaksanaan bootcamp ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Inisiatif ini dijalankan sebagai upaya konkret dalam mengentaskan kemiskinan melalui percepatan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya lewat penguatan pendapatan, perluasan akses terhadap peluang berusaha, dan penciptaan lapangan kerja yang produktif.
Program ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui inovasi program strategis pemerintah yang mampu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan.
UMKM, koperasi, dan pelaku ekonomi kreatif saat ini menyumbang sekitar 61% terhadap PDB nasional dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia . Menurut data, percepatan digitalisasi UMKM saja dapat menambah sekitar 2% pertumbuhan ekonomi tahunan . Dengan dukungan tambahan berupa peningkatan kapasitas, jejaring, dan intervensi kebijakan yang berkelanjutan, kombinasi ini memiliki potensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun dalam jangka menengah.
Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia menjelaskan “Kolaborasi antara sektor publik dan swasta bukan hanya strategi, tapi kebutuhan mendesak untuk mengatasi kemiskinan secara berkelanjutan. Dengan sinergi lintas sektor, kita tidak hanya memperkuat kapasitas masyarakat untuk mandiri dan tumbuh, tapi juga membangun fondasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi seluruh lapisan rakyat.”
Di hari pertama pelaksanaan, para peserta mendapatkan pembekalan mengenai aspek fundamental yang menjadi pondasi penting dalam pengelolaan usaha. Pelatihan dimulai dengan sesi perkenalan dan penilaian kebutuhan yang dipandu oleh Ajeng Respati, Co-Founder & COO Havilla Tea. Sesi dilanjutkan dengan materi fundamental bisnis, yang disampaikan oleh Reza Aryabima, CEO & Co-founder Artisan Professionnel.
Selanjutnya, peserta diperkenalkan pada adopsi teknologi dan operasional yang disampaikan oleh Eka Citra, Chief Commercial Officer Olsera. Sesi hari itu ditutup dengan dua perspektif seputar marketing dan branding, oleh Evlogia Advisory, dan Meta, yang mengulas pentingnya narasi, digital presence, dan pemanfaatan platform online bagi pertumbuhan para pelaku usaha.
Dalam sambutan pembuka, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran, Leontinus Alpha Edison menekankan pentingnya ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan dan kolaboratif, serta peran intervensi strategis dalam mendorong transformasi pelaku usaha.
“Program ini bukan sekadar pelatihan singkat, melainkan bagian dari intervensi strategis jangka panjang yang kami rancang secara komprehensif dan berkelanjutan. Kami percaya bahwa pelatihan hanya akan efektif jika dibarengi dengan pendampingan yang konsisten dan kurikulum yang relevan dan berstandar dengan tantangan nyata di lapangan. Karena itu, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memberdayakan pelaku usaha masyarakat dengan pendekatan yang menyeluruh—agar mereka tidak hanya belajar, tetapi benar-benar tumbuh, naik kelas, dan memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang dalam jangka panjang. Harapannya, inisiatif seperti ini dapat diterima baik dan menjadi benchmark ke depan,” ujar Leontinus.
Kolaborasi Lintas Sektor Program Perintis Berdaya lahir dari kolaborasi lintas sektor yang melibatkan mitra-mitra utama seperti Google, Meta, Shopee, Brodo, Paragon Corp, dan sejumlah pelaku industri lainnya. Dukungan yang diberikan mencakup pelatihan, pendampingan usaha, hingga penyediaan akses terhadap platform digital menjadi bukti nyata sinergi antara sektor publik dan swasta dalam memperkuat fondasi ekonomi masyarakat.
Inisiatif ini sekaligus menegaskan komitmen berkelanjutan Kemenko PM dalam memperluas peluang dan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pendekatan yang adaptif dan kolaboratif, menjangkau pelaku usaha di berbagai daerah.
Informasi lebih lanjut tentang kegiatan dapat diakses melalui akun resmi Instagram @perintisberdaya.id dan situs www.perintisberdaya.id.