Saat petugas polisi datang terlihat sudah sepi bahkan tampak mau tutup dan kemudian ditutup.
Lamongan Jatim, tribuntipikor.com //
Sebuah Cafe dipinggir jalan raya Provinsi Babat – Jombang tepatnya di Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, merasa kebal hukum, saat malam takbir Hari Raya Idhul Adha (5/6/2025) nekat membuka warung lapaknya dan menerima pelanggan bahkan mengeraskan volume suara musik Karaoke sangat keras mengalahkan gema takbir.
Warung Jenis Cafe bertuliskan DP Coffee ini, diketahui milik Prianti tergolong sangat nekat atau memang mungkin ada bekingan dibelakangnya.
Saat itu ketika awak media melintas dan melihat Cafe itu ramai dikunjungi para pelanggan, awak media ini sempatkan diri melakukan konfirmasi kepemilik Cafe dan menyampaikan, kenapa dimalam takbir Hari Raya Idhul Adha kok tidak tutup dulu untuk menghormati orang muslim menjalankan malam takbiran.
Akan tetapi jawaban pemilik Cafe Prianti mengatakan bahwa dirinya kenal awak media. “Aku kenal kamu.” Jawabnya singkat, bahkan sambil menaikkan volume suara musik Karaoke lebih keras lagi.
Beberapa Jam sebelumnya memang tampak terlihat mobil patroli bolak-balik melintasi jalan didepan Cafe tersebut, namun berselang kemudian mangkal di terminal.
Tak ditanggapinya konfirmasi dan terlihat semakin bertambahnya pengunjung yang berjoget riang sambil diduga minum minuman keras di tempat terbuka, malam itu juga sekira pukul 00:15 Wib awak media kemudian menghubungi Kapolsek Ngimbang Wayan melalui sambungan seluler WhatsAppnya.
“Mksi infonya Pak, kemarin sdh sy kasi himbauanβ¦π Kata Kapolsek dalam Chat WhatsAppnya.
“Sy merapat pak,” Terangnya. Yang seketika itu pula Kapolsek Ngimbang langsung menuju TKP di Cafe DP Coffee milik Prianti.
Namun demikian ketika terpantau dari sebrang jalan oleh awak media tampaknya suasana Cafe semakin berkurang pengunjung dan saat petugas polisi datang terlihat sudah sepi bahkan tampak mau tutup dan kemudian ditutup.
Polemik didapat dari warga masyarakat Desa Sendangrejo bahwa banyak warga membicarakan terkait Cafe DP Coffee ini, karena letaknya di pinggir jalan raya dengan suasana sangat terbuka.
Konon katanya, sering terjadi peristiwa tawuran, berawal dari minum minuman keras dari Cafe yang kadang – kadang tutupnya sampai pukul 02 malam, bahkan masyarakat sampai hafal kalau hari Sabtu malam Minggu bisa dipastikan ada keributan, seperti blayer – blayer sepeda motor, setelah buyaran dari DP Coffee penyebab utamanya.
Menanggapi hal ini, salah satu tokoh masyarakat Desa Sendangrejo, berharap pihak kepolisian setempat agar menutup dan tidak memberikan ijin untuk buka warung tersebut. (Spn)
Editorial: Solikin Korwil Jatim