SEMARANG – Tribun Tipikor
Seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Purbalingga diduga terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Kabar ini menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk yayasan DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM) Jawa Tengah yang aktif mengkampanyekan gerakan anti-narkoba.
Ketua DPD GERAM Jateng, Havid Sungkar menyayangkan keterlibatan seorang oknum wakil rakyat dalam kasus yang seharusnya dapat dihindari. Menurutnya, sebagai wakil rakyat, anggota dewan semestinya menjadi contoh yang baik, bukan justru terjerat dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Mereka juga menyoroti adanya larangan terhadap rekan media atau wartawan untuk mengakses informasi terkait kasus ini. Padahal keterbukaan informasi publik adalah hal yang penting dan dijamin oleh undang-undang. Penutupan akses justru menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat.
Aktivis GERAM Jawa Tengah ini menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba bukanlah aib, karena siapa saja bisa terjerumus karena pergaulan yang salah. Namun, mereka menekankan pentingnya Rehabilitasi bagi para pengguna, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Berbeda halnya jika yang bersangkutan terbukti sebagai pengedar atau bandar narkoba. Dalam hal ini, mereka mendesak aparat penegak hukum untuk memproses secara tegas tanpa pandang bulu sesuai hukum yang berlaku ttermasuk menjatuhkan hukuman pidana jika diperlukan.
Lebih lanjut, mereka mengingatkan bahwa narkoba adalah zat berbahaya yang membuat pemakainya sulit untuk berhenti. Jelas yang namanya Narkoba diharamkan penggunaannya oleh semua agama di Indonesia karena zatnya memabukkan. Oleh karena itu, kesadaran pribadi sangat dibutuhkan bagi siapapun yang telah terjerumus agar bisa keluar dari jerat narkoba.
Yayasan GERAM juga menyoroti dugaan penggunaan anggaran negara untuk membeli narkoba. Jika benar, hal ini dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan penyalahgunaan dana publik yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Penggunaan dana publik untuk tujuan yang menyimpang, menurutnya sangat memprihatinkan dan mencederai kepercayaan rakyat terhadap para wakilnya di lembaga legislatif.
Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi seluruh anggota dewan tidak hanya di Purbalingga tapi didaerah lain yang ada di provinsi Jawa Tengah agar tidak lagi menyentuh narkoba. Sebab, sebagai wakil rakyat mereka memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga integritas dan memberikan teladan serta panutan yang baik.
Terakhir, GERAM mengajak masyarakat untuk terus mengawasi kinerja para wakil rakyat dan mendorong penegakan hukum yang adil. Mereka juga berharap pemerintah serius menangani kasus-kasus penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan pejabat publik.
Silakan beri tahu jika ingin versi yang lebih ringkas atau formal untuk media cetak.
(*)