Eks Napiter Sumsel imbau masyarakat berhati-hati terhadap bahaya paham radikalisme.

TribunTipikor.com

Sumsel-Heri Purwanto, Eks Napi Teroris (Mantan Napiter), yang sudah lama membaur baik di masyarakat, sejak ia dinyatakan bebas beberapa tahun yang lalu bersama Polda Sumsel, Sabtu (10/05/25), mengingatkan kepada masyarakat khususnya masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) untuk berhati – hati, jangan sampai terpapar / terpengaruh dengan paham-paham radikalisme yang membuat kita bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Saat dijumpai di rumahnya di Kota Prabumulih, ramah dan murah senyum saat bicara kepada tamu yang datang dan bersilaturahmi termasuk personil Polda Sumsel.
Heri Purwanto yang kegiatan sehari-hari sebagai pengawas lapangan di salah satu perusahaan pengelola di Kota Prabumulih ini mengatakan kepada awak media bicara radikalisme, kalau di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tentu melanggar hukum.

“Ketika melakukan tindakan radikalisme, berarti menganggu atau menyusahkan hal layak ramai atau masyarakat. Maka kita berusaha supaya tindakan radikal ini kita hentikan, kita minimalisir jangan sampai berkembang di dalam masyarakat,”ucapnya.
Sebab ditegaskan Heri, setelah radikal biasanya tindak selanjutnya yaitu terorisme. Itu yang ia harapkan agar radikalisme ini jangan sampai tumbuh di NKRI.
“Untuk di Sumsel sendiri, sepengetahuannya radikalisme ini tidak terlalu besar karena kita selalu mengikuti perkembangan teman – teman yang masih terlibat dalam jaringan terorisme,”ucapnya.

“Jadi ketika ada seruan – seruan untuk ikut berjihad, nah itu masyarakat perlu waspada. Jangan sampai kita mudah mengikuti apa yang disampaikan para penyebar kabar tersebut. Bisa jadi, itu sekedar propaganda yang mengajarkan kita, untuk melakukan tindakan radikal dan terorisme,” pesannya.

Sebagai eks napiter, Heri menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak mudah mengikuti paham tertentu, terutama paham jihad fisabilillah yang membuat kita bertentangan dengan hukum NKRI karena sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia maka wajib bagi kita untuk bertoleransi sesama agama dan menjunjung tinggi NKRI karena NKRI harga mati. Karena bila tidak hati – hati, bisa membuat kita salah dalam melangkah. Karena dengan jihad fisabilillah tujuannya kita mengharapkan ridho dan pahala dari Allah SWT. Tapi bisa jadi kita salah dalam mengaplikasikannya yang justru berbuat dosa dan kerusakan. Sehingga tidak salah, apabila meminta pendapat dahulu dari para ulama, atau ustad yang lebih mengetahui, pungkasnya. Loobay

Pos terkait