Kuningan|Tribun TIPIKOR.com
Pemerintah Desa Situsari, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memulai proses renovasi terhadap makam keramat Syekh Sa’id Ahmad Bin Khoas, salah satu tokoh penyebar ajaran Islam di wilayah tersebut. Lokasi makam yang terletak di samping Situ Cirumput ini selama bertahun-tahun menjadi tujuan ziarah spiritual masyarakat lokal maupun luar daerah.
Renovasi dilakukan secara bertahap dengan melibatkan unsur pemerintah desa, tokoh agama, dan masyarakat setempat. Fokus utama perbaikan meliputi pembangunan ulang cungkup makam, penataan area peziarahan, serta perbaikan akses jalan menuju lokasi, yang selama ini dinilai belum memadai untuk menunjang aktivitas ziarah secara nyaman.
“Makam ini adalah bagian dari identitas spiritual masyarakat Situsari. Renovasi dilakukan tanpa menghilangkan nilai sejarah dan keaslian struktur makam,” ujar Kuwu Endin saat dikonfirmasi Tribun TIPIKOR.com Kamis (15/5/2025).
Syekh Sa’id Ahmad Bin Khoas dikenal sebagai ulama kharismatik yang berperan penting dalam penyebaran Islam di wilayah Kuningan bagian selatan pada masa lampau. Keberadaan makamnya di dekat Situ Cirumput menambah daya tarik spiritual dan budaya kawasan tersebut.
Situ Cirumput sendiri merupakan danau kecil alami yang diyakini masyarakat memiliki nilai historis dan spiritual tersendiri. Pemerintah desa bersama warga berencana menjadikan kawasan makam dan situ ini sebagai bagian dari pengembangan wisata religi dan edukatif, tanpa menghilangkan kesakralan tempat.
Menurut tokoh agama setempat, kegiatan ziarah ke makam Syekh Sa’id Ahmad bin khoas tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga menjadi sarana refleksi nilai-nilai keislaman yang diwariskan oleh para ulama terdahulu.
“Generasi muda harus tahu bahwa sejarah dan spiritualitas bisa berjalan berdampingan. Renovasi ini diharapkan menjadikan makam sebagai pusat pembelajaran, bukan sekadar tempat berdoa,” ujarnya.
Liputan|Andri hdw
