Gotong Royong Bersihkan Saluran Sungai Dengguan: Warga Keluhkan Dampak Pembangunan Jembatan

Landak Kalbar-tribuntipikor.com

Kepala Desa Hilir Tengah bersama keluarga RT 13 Dusun Pulau Bendu kecamatan ngabang kabupaten landak,melakukan kegiatan gotong royong membersihkan saluran Sungai Dengguan yang terletak di batas desa hilir tengah dengan desa tebedak sabtu,10 Mei 2025.

Kegiatan gotong royong ini dilakukan karena saluran sungai tersebut kerap menyebabkan genangan air, bahkan saat hujan hanya turun sebentar saja.Kondisi ini sangat mengganggu warga sekitar sungai, karena air sering kali meluap hingga masuk ke dalam rumah warga.Saat di wawancara kepala desa hilir tengah yang bisa di sapa Budi mengugkapkan penyebab tergenang air di wilayah RT 13 dusun pulau bendu.

“Setelah dilakukan pembersihan,kita menemukan bahwa penyebab utama tergenangnya air bukan hanya karena sampah atau penyumbatan biasa,melainkan karena konstruksi jembatan yang dibangun oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Barat beberapa tahun lalu,jembatan tersebut dibuat dalam bentuk box Calvert dengan ukuran pembuangan air sebesar 2 meter lebar dengan tinggi 3 meter di badan sungai yang awalnya kurang lebih 5 meter lebarnya,dengan pondasi melintang padan sungai yang cukup tinggi seperti bendungan,”ujar Budi

Ditempat yang sama bicara juga salah satu warga bernama Jono, yang menyaksikan langsung proses pembangunan jembatan tersebut pada waktu itu beliau sempat menyampaikan bahwa pondasi nya ketinggian.

“Pondasi yang melintang di atas sungai dibuat sekitar 2 meter tinggi dari dasar sungai seperti bendungan,pada saat itu saya sempat protes kepada para pekerja proyek karena khawatir pondasi tersebut akan menghambat aliran air,namun para pekerja menyampaikan bahwa mereka hanya menjalankan pekerjaan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ada,”ungkap Jono

Sejak jembatan box Calvert itu dibangun, genangan air menjadi masalah rutin yang dihadapi warga sekitar,ini ungkapan Jono salah satu warga yang mengalami dampak dari bangunan jembatan tersebut.

“Setiap kali hujan, walaupun tidak deras, air sungai tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga meluap ke permukiman. Beberapa rumah warga bahkan tidak lagi dapat dihuni karena selalu kebanjiran, meskipun hanya diguyur hujan sebentar,dulu sebelum di bangun jembatan tersebut tidak pernah kami mengalami kebanjiran,”tambah jono

Warga berharap pemerintah setempat maupun provinsi segera turun tangan untuk meninjau kembali konstruksi jembatan tersebut, dan mencari solusi jangka panjang agar rumah warga tidak terus-terusan terdampak banjir.

Ditulis wrtn sungut.

Pos terkait