Nyani: Bapak kepala itu jarang ngantor disini (Bojonegoro) yang Paleng sering ya di Madiun.
Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com //
Proyek Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) bahasa setempat diistilahkan dengan “Saluran Cawak” tepatnya di Dusun Kalianyar, Desa Sidomukti, Kecamatan Kepohbaru, kabupaten Bojonegoro yang anggaran dananya digelontorkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerja Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Unit Pelaksana Teknik Pengelolaan Sumber Air, Kabupaten Bojonegoro, Diduga dalam pelaksanaannya oleh CV abal-abal, indikasinya sarat permainan bahkan dalam pengerjaannya terkesan semaunya, alias amburadul.
Pasalnya ketika Tim investigasi awak media tribuntipikor.com menjumpai dilokasi proyek pertama tak terlihat adanya Papan Informasi Publik (PIP) terpasang, salah satu syarat sebagaimana masyarakat turut serta mengawasi, memantau perkembangan pembangunan proyek tersebut melalui Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Hal ini tentu sudah melanggar aturan UU KIP.
Kedua, saat pemasangan material batu cadas dengan adonan semen (luluh), tampak pembatas atau sistem bendung air, terlihat disepelekan, sehingga genangan air masih memenuhi permukaan tempat pengerjaan pemasangan adonan semen untuk pemasangan batu cadas.
Dampak adonan semen yang tergenangi dan tergilas air tentu berdampak pada kekuatan batu cadas yang condong rawan ambrol.
Secara aturan proyek yang dimandori saudara Budi, dan Asmaul selaku pengawas, terkesan tak memperdulikan kwalitas jangka panjang terkesan ada permainan.
Kepala Dinas Pekerja Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Unit Pelaksana Teknik Pengelolaan Sumber Air, Ir. Zacharia, MT ketika mau dikonfirmasi dikantornya jl. Trunojoyo no. 3 tampaknya tak berada dikantornya.
Melalui 2 petugas Satpam pak Kukuh dan mbak Nyani tim investigasi awak media mencoba klarifikasi dan salah satu Satpam Nyani menyampaikan bahwa “pak Kepala tidak ada dikantor mas” beliaunya di kantor Cabang Madiun. Ucapnya.
Disinggung tentang ngantornya Zacharia hari apa,
Nyani mengungkapkan bahwa bapak kepala itu jarang ngantor disini (Bojonegoro) yang Paleng sering ya di Madiun. Ujarnya.
“Beliau kan menyandang 2 jabatan, Bojonegoro dan Madiun, cuma seringnya ngantor di Madiun.” Terangnya.
Disisi lain, Nyani juga menyampaikan bahwa bilamana mau konfirmasi bisa dengan pak Kasi, Andik, Aswin dan/atau pak Pras, selaku jabatan yang tinggi dan yang mewakili bilamana akan konfirmasi. Namun saat ini beliaunya juga tidak ada dikantor sedang keluar, lain waktu bilamana pak Kasi ada nanti bisa saya hubungi masnya. Ungkapnya sambil mencatat nom hp awak media. (King/Tim)
Editorial: Solikin Korwil Jatim