“Profil dan Kiprah Wawan Kulnaedin, SE: Menata Situ Bagendit Lewat Peran Strategis di Unit Pelaksana Teknis”

Garut, tribuntipikor.com –

“Dalam dunia birokrasi dan pengelolaan pariwisata daerah, nama Wawan Kulnaedin, SE, menjadi salah satu figur penting yang memiliki peran sentral dalam menjaga dan menata kelestarian serta daya tarik Situ Bagendit, salah satu ikon wisata kebanggaan Kabupaten Garut.

Sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pariwisata untuk kawasan Situ Bagendit, Wawan memainkan peran kunci dalam pengelolaan teknis, administratif, dan strategis kawasan tersebut.

Peran UPT dalam Struktur Pemerintahan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan salah satu elemen penting dalam struktur pelaksana teknis pemerintah daerah. UPT memiliki fungsi melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang bersifat langsung dalam lingkup kerja dinas atau instansi induknya.

Dalam konteks Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, UPT menjadi ujung tombak pelaksanaan program-program di lapangan, mulai dari perawatan fasilitas wisata, promosi daerah, hingga pelayanan langsung kepada masyarakat dan wisatawan.

Sebagai Kepala UPT Situ Bagendit, Wawan Kulnaedin tidak hanya bertugas menjalankan program dinas, tetapi juga mengembangkan inovasi pelayanan dan pendekatan pengelolaan kawasan wisata agar sesuai dengan kebutuhan zaman dan ekspektasi publik.

Komitmen Terhadap Kebersihan dan Penataan Lingkungan

Di bawah kepemimpinannya, Situ Bagendit mengalami berbagai pembenahan, mulai dari penataan fasilitas, peningkatan kualitas pelayanan, hingga optimalisasi kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal. Salah satu kegiatan rutin yang menjadi ciri khas kepemimpinan Wawan adalah pelaksanaan Jum’at Bersih, sebuah gerakan gotong royong untuk menjaga kebersihan kawasan wisata.

“Kami ingin menjadikan Situ Bagendit bukan hanya sebagai destinasi rekreasi, tetapi juga kawasan yang memberikan edukasi tentang lingkungan dan budaya lokal. Kebersihan dan kerapihan adalah wajah pertama dari pelayanan yang baik,” ungkap Wawan dalam salah satu keterangan melalui sambungan Whatsapp miliknya kepada media. Jum’at, (18/04/2025) kemarin.

Pendekatan Humanis dan Kolaboratif

Wawan dikenal sebagai sosok yang humanis dan terbuka terhadap kolaborasi. Ia tidak hanya bekerja dengan internal dinas, tetapi juga membangun komunikasi intensif dengan pelaku usaha wisata, pedagang lokal, komunitas, dan tokoh masyarakat setempat. Ia meyakini bahwa pengelolaan wisata yang baik harus berbasis partisipasi dan keterlibatan semua pihak.

“Kita tidak bisa kerja sendiri. Masyarakat adalah bagian dari ekosistem wisata. Ketika mereka merasa memiliki, maka akan ada rasa tanggung jawab bersama untuk menjaga dan memajukan tempat ini,” ujarnya.

Dorongan untuk Transformasi Digital dan Promosi Wisata

Di era digital, Wawan juga mendorong agar promosi Situ Bagendit dilakukan secara lebih kreatif dan masif melalui media sosial, website, dan kanal promosi digital lainnya. Hal ini untuk menarik wisatawan dari luar daerah sekaligus membentuk citra positif Situ Bagendit sebagai destinasi yang ramah, bersih, dan penuh pesona budaya Sunda.
Selain promosi, Wawan juga mulai merancang sistem pelayanan berbasis digital untuk mempercepat informasi, pengaduan, serta monitoring fasilitas umum di kawasan wisata.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun sudah banyak perubahan positif yang terjadi, Wawan tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan anggaran, kebutuhan infrastruktur tambahan, hingga pentingnya peningkatan SDM pengelola wisata.

Namun ia tetap optimis bahwa dengan kerja keras, integritas, dan kolaborasi lintas sektor, Situ Bagendit akan terus tumbuh sebagai destinasi unggulan Jawa Barat.

“Kami akan terus berbenah, menyempurnakan yang sudah baik, dan menghadirkan pengalaman wisata yang berkualitas. Situ Bagendit harus menjadi kebanggaan, tidak hanya bagi Garut, tapi juga untuk Jawa Barat hingga Indonesia,” tegasnya.

Penutup

Wawan Kulnaedin, SE bukan hanya seorang birokrat teknis. Ia adalah pengge

Pos terkait