Penjualan Obat-Obatan Tramadol, Eximer dan Trihex Makin Merjalela di Kota Bandung, Diduga APH Lalai dan Terkesan Membiarkan,

Bandung-tribun tipikor

Obat obat terlarang golongan G, tanpa memiliki ijin makin merajalela, di beberapa titik di wilayah Kota Bandung,

Modus penjualanya dengan menengteng warung warung kios kecil, untuk melakukan transaksi jual belikan obat obatan tersebut, Seperti tepat nyah sebelum jembatan rajamandala kecamatan ci patat kabuten Bandung,barat

Ironisnya obat obatan tersebut di jual belikan kepada anak anak di bawah umur, mulai dari anak sekolah setingkat SMP, SMA, hingga orang dewasa,

Hasil dari penulusuran tim media di lapangan, dari ungkapan para penunggu warung penjual obat obatan tersebut , mereka bilang

“kami berani menjual obat obatan seperti ini karna sudah kordinasi ke Aparat Penegak Hukum (APH) baik dari polres dan polsek, bahkan kami selalu di lindungi oleh APH”ungkapan si penjaga penunggu warung yang bernama Adi

Selain itu juga penunggu warung mengatakan “untuk bagian kordinator tidak diaebut kan nama nyah ,

Melihat penomena seperti ini penjualan obat obatan tramadol tanpa ijin di wilayah Bandung barat , yang selalu di lindungi dari pihak APH, bahkan oknum APH itu sendiri, jadi dalang untuk memuluskan penjualan obat obatan terlarang golong G Jenis tramadol , Eximer, dan Trihek, tersebut

Seharusnya Aparat Penegak Hukum (APH), harus memberantas peredaran obat obatan tersebut jangan menjadi dalang untuk memuluskan aksi aksi tersebut,

Sebagai mana dimaksud dalam pasal 196 Jo. Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dan atau Pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1) dan atau Pasal 198 Jo. Pasal 108 UU RI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan atau Undang-undang RI No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Maka dari itu kami meminta kepada Mobes Polri dan Jajarannya harus menindak tegas dan berantas peredaran obat di Kota Bandung yang bikin resah warga masyarakat , dan diduga selalu di lindungi oleh APH setempat

Jika hal ini dibiarkan akan menjadi dampak negatif bagi wargamasyarakat dan anak anak bangsa , selain dari pada meracuni generasi muda obat obatan tersebut juga bisa mematikan anak naka bangsa-pungkas.(Tim investigasi)

Pos terkait