Disampaikan bahwa bibit pohon alpukat yang dibagikan ke warga masyarakat desanya, bersumber dari Dana Desa.
Blora Jateng, tribuntipikor.com //
Bilamana kita berbicara tentang Pemerintahan Desa di wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah, tampaknya untuk Desa Bicak Kecamatan Todanan, sudah layak dan pantas disebut sebagai Desa Sentralnya produksi buah Alpukat. Pasalnya Desa ini memiliki ribuan pohon buah alpukat dengan hasil kalau sudah waktunya panen hasilnya sangat melimpah sekali.
Seperti yang diungkapkan oleh Winto selaku Kepala Desa Bicak kepada awak media pada 08/03/2025, ia mengatakan bahwa saat ini didaerahnya sudah terdapat sekitar 2.900 batang pohon alpukat yang terdiri dari berbagai varietas dan dari total tersebut, ada 350 pohon yang sudah produktif dan menghasilkan buah seperti yang dipanen saat ini. Kata Kades Winto.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan, ada juga 550 pohon yang berusia 2 tahun yang belum berbuah, serta 2.000 pohon yang sudah berusia 1 tahun.
Untuk Varietas alpukat yang ditanam di wilayah Desa kami didominasi oleh jenis alpukat aligator ada 60%, disusul oleh jenis alpukat mentega 20% dan jenis kendil ada 20%. Nah!, untuk disetiap pohon yang sudah berproduksi mampu menghasilkan 80 sampai 100 kilogram alpukat per panen. Dengan harga jual saat ini sekitar Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per kilogram. Terangnya.
Maka, petani bisa mendapatkan penghasilan pendapatan sekitar Rp 1 juta per pohon. Imbuhnya.
Untuk itu, Jika seorang petani memiliki 20 pohon maka sekali panen ia bisa menghasilkan sekitar Rp. 20 juta, tentunya ini sudah sangat membantu perekonomian warganya.
Namun demikian, meskipun panen perdana ini telah membawa angin segar bagi petani alpukat, tampaknya petani masih menghadapi tantangan dalam hal pemasaran.
Bagaimana tidak, karena saat ini, alpukat mereka dalam transaksinya dijual ke pasar lokal Todanan atau dibeli langsung oleh tengkulak ditempat dengan harga Rp 13.000 sampai Rp 15.000 per kilogramnya. Paparnya.
Dalam hal ini petani berharap harga jual bisa meningkat hingga Rp 30.000 per kilogram syukur-syukur bisa menjalin kerja sama dengan distributor besar lokal maupun luar daerah.
Penjelasan Kades Winto, bahwa program berbagi bibit alpukat ke warga masyarakatnya, merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang ada di desa. Bibit alpukat itu dibagikan tiga tahun yang lalu, dan kini warga mulai merasakan hasilnya.
Di penghujung Kades Winto mengatakan bahwa keunggulan dari buah alpukat jenis aligator dan jenis kendil ini ialah, buahnya memiliki ukuran besar, dengan berat bisa mencapai satu kilogram per buah. Dan,
Kalau panen serentak atau panen raya bisa terkumpul lebih dari satu truk Buah alpukat. Ungkapnya. (Pnm)
Editorial: Solikin Korwil