Kabupaten Bogor,–Tribun tipikor .com.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Parung Panjang mengakibatkan Sungai Manceri meluap, merendam 134 rumah warga di Kampung Lebak, Desa Kabasiran. Selain itu, lima rumah di sekitar kawasan Millennium City juga terdampak akibat sodetan air yang kurang optimal serta sistem pembuangan yang tidak memadai. Senin (3/3/25).
Merespons kejadian ini, Wakil Bupati Bogor terpilih, H. Jaro Ade, bersama Kepala Desa Kabasiran turun langsung ke lokasi sejak dini hari untuk meninjau kondisi warga dan mencari solusi jangka panjang guna mencegah banjir terulang di masa depan.
Wakil Bupati terpilih, H. Jaro Ade, menyampaikan keprihatinannya terhadap musibah yang menimpa warga. Menurutnya, salah satu faktor utama yang menyebabkan banjir adalah kondisi Sungai Manceri yang mengalami pendangkalan, sehingga tidak mampu menampung debit air saat hujan deras.
“Pendangkalan Sungai Manceri menjadi faktor utama penyebab banjir di Kampung Lebak. Selain itu, kurangnya penghijauan di sekitar aliran sungai dan tersumbatnya irigasi semakin memperburuk situasi. Kami akan menunggu laporan resmi dari camat dan kepala desa, kemudian segera berkoordinasi untuk mencari solusi yang tepat,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kepedulian, H. Jaro Ade juga menyalurkan bantuan sebanyak 500 nasi bungkus untuk berbuka puasa bagi warga terdampak.
Di tempat yang sama Camat Parung Panjang, Drs. Chairuka Judhyanto Nugroho, M.Si., menegaskan bahwa penanganan banjir di Kampung Lebak memerlukan sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah desa, serta pengembang perumahan.
“Kami akan mengkaji lebih dalam penyebab utama banjir ini, apakah hanya karena pendangkalan sungai, kurangnya saluran pembuangan, atau ada faktor lain yang mempengaruhi. Yang pasti, solusi jangka panjang harus melibatkan semua pihak agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan,” jelas Camat.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan rapat koordinasi membahas bencana ini, termasuk mencari solusi teknis untuk memperbaiki sistem drainase di wilayah terdampak.
Sementara itu, Kepala Desa Kabasiran Jajang Atmaja menegaskan bahwa pemerintah desa segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi banjir di wilayahnya. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pembuatan sodetan air untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko banjir di masa depan.
“Kami telah berkoordinasi dengan pengembang perumahan terkait rencana pembuatan sodetan air selebar 2-3 meter di tiga titik strategis agar aliran air lebih lancar dan tidak lagi meluap ke pemukiman warga,” ujar Kepala Desa Kabasiran Jajang Atmaja
Ia juga memastikan bahwa Pemdes Kabasiran akan menyalurkan bantuan berupa sembako dan beras sebanyak 134 paket kepada warga yang terdampak banjir.
Sebagai tindak lanjut, Jajang Atmaja Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan paguyuban akan mengadakan pertemuan dengan pihak Rested, pengembang perumahan, pada hari Kamis mendatang.
“Kami ingin memastikan bahwa ada solusi jangka panjang yang melibatkan semua pihak, termasuk pengembang perumahan. Kami akan membahas pembuatan sodetan air dan perbaikan sistem drainase agar aliran air lebih lancar serta tidak lagi menggenangi rumah warga,” jelas Jajang Atmaja.
Dengan adanya kerja sama antara pemerintah daerah, desa, serta pengembang perumahan, diharapkan permasalahan banjir akibat luapan Sungai Manceri dapat segera teratasi dan tidak kembali mengganggu kehidupan warga di Kampung Lebak dan sekitarnya.
( Awaludin Budiono )