Tuban Jatim, Tribuntipikor.com
Kondisi alam yang tidak dapat di prediksi secara tepat, berdampak pada perjalanan pergantian musim dari kemarau kepenghujan, tentu masing-masing mempunyai pengaruh tersendiri. Seperti saat ini yang masuk kesuasana iklim penghujan. Tingginya curah hujan kali ini yang tergolong lebat, akibatkan pada sejumlah pemukiman warga serta infrastruktur jalan dan irigasi saluran air udit samping kiri kanan jalan meluap ke jalan raya.
Sementara akibat curah hujan yang tinggi dan lama volume intensitas banjir bandang menggenangi jalan poros provinsi jalur ruas perbatasan penghubung antar daerah Kabupaten Tuban dan kabupaten Bojonegoro, tepatnya pada lintasan pertigaan Ponco, Desa Suciharjo, kecamatan Parengan, kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Hal ini terlihat ketika awak media ini melintas dijalan tersebut dan sempatkan singgah di kediaman Kades Ponco bapak Suhari, tampak akibat curah hujan yang tak kunjung berhentik hingga tiga jam lebih, hingga luapan air hujan menjadi banjir.
Kejadian banjir luapan curah hujan tersebut terjadi mulai pukul 18:00 Wib bersamaan waktu magrib hingga menjelang pukul 21:00 Wib, masih bertahan menggenangi ruas jalan tersebut.
Terdengar celoteh para pengguna jalan maupun warga penghuni sekitar jalan mengeluhkan banjir tersebut, pasalnya luapan air saat pengendara motor dan mobil ketika melintasi, kerap memasuki bangunan Rumah Toko (Ruko) tersebut.
Wati warga setempat, pemilik bangunan Ruko sangat mengeluhkan dampak banjir saat kendaraan mobil melaju dengan kecepatan kencang, yang mana akibatkan luapan air masuk kerumah dan tokonya, ia berharap para pengguna jalan melintas dengan pelan, agar tidak meluap masuk menggenangi rumah dan tokonya.
“Di suruh pelan-pelan, kok ngebut ae, air banjirnya masuk rumah lho pak” celoteh nya dengan geram.
Sebut saja Sadi, salah satu anggota perangkat desa setempat kepada awak media ini dirinya menyampaikan, “mestinya ini menjadi kewenangan pemerintah Provinsi, tentunya harus segera tanggap atas kondisi jalan tersebut. Ucapnya.
Dimana pencanangan pembangunan pemerintah pusat melalui Provinsi hingga tingkat kabupaten ke Pemdes harusnya terintegrasi, termasuk didalamnya beberapa tim pembangunan, harusnya cepat sinkron antara faktual yang ada di desa hingga program yang di rencanakan pemerintah pusat dapat terlaksana tepat sasaran. Terangnya.
“Gak usah jauh-jauh, cukup sinkron saja dimana program desa, kecamatan, Kabupaten, sampai provinsi, bilamana itu sudah bisa selaras dan pembangunan dapat terlaksana secara merata.” Pungkasnya.
Disisi lain, Kades Suciharjo Suhari, menambahkan, saat ini tata kelola ruang desa wilayah timur jalan raya di dominasi oleh persawahan, sehingga saat terjadi hujan lebat, saluran pembuangan air udit tidak tersalurkan secara maksimal, hanya ada saluran pembuang di lajur bagian barat, yang mengakibatkan luapan air hujan menggenangi ruas jalan raya. Ungkap Kades.
Pihaknya menyampaikan bahwa ini masuk wilayah pemerintah Provinsi, kita tidak berani menganggarkan, kita hanya berani mengajukan untuk di buatkan saluran air drainase area wilayah timur ruas jalan raya tersebut agar di bangun oleh Pemerintah Provinsi atau Kabupaten.” Pungkasnya. (Swd/Bn)
Editorial: Korwil Jatim