Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com
Dalam rangka memperingati hari wayang nasional, Front Seniman Jalanan (FSJ) Gaek Siswo Nurwahyudi melakukan aksi teatrikal Solois (seorang diri) didepan Watu Semar alun-alun Bojonegoro. Ki Siswo membawa beberapa wayang dan perkakas mantra untuk masa depan Bojonegoro kedepan agar lebih baik. Aksi teatrikal solo ini diawali dengan berdo’a di depan Watu Semar mulai pukul 17:00 Wib hingga selesai, dengan panjatan do’a demokrasi Bojonegoro aman dan lancar.Tampak beberapa ubo rampe (perkakas) yang dibawa Ki Siswo seperti duparatus, dan bunga, hal itu menggambarkan pesan wangi dari umat manusia berupa harapan kesejahteraan yang akan dikabulkan oleh Tuhan YME.
Sementara duparatus sebagaimana simbol daripada pengantar do’a yang baik-baik, sehingga kedepannya Bojonegoro menjadi lebih baik.
“Sebagai seniman selama ini, hari wayang perlu di peringati secara simbolis. Karena wayang termasuk didalamnya sebagai cermin warisan kearifan budaya, khususnya orang Jawa.” Kata Siswo kepada media tribuntipikor.com
Kita sangat perlu mengingat ajaran kebudayaan dari para leluhur dengan melihat kembali wayang sebagai cermin warisan kearifan budaya yang saat ini sudah hampir mulai luntur, sebagai potret kehidupan bermasyarakat, karena banyak petuah dan nasihat didalamnya. Imbuhnya.
Lanjut Siswo panggilan akrabnya, saya sengaja melakukan aksi teatrikal solois ini semata-mata demi rakyat Bojonegoro yang tengah menjalani proses demokrasi, semoga semua masyarakat Bojonegoro juga berharap pesta demokrasi Pilkada nanti tetap bersandar pada jiwa kegotong royongan. Ungkapnya. (King)
Editorial: Korwil Jatim