Fatayat itu adalah perjuangan. Jika ada yang ingin keluar dari Fatayat, mereka bisa mengundurkan diri.
Bojonegoro Jatim, tribuntipikor.com
Sejumlah anggota Fatayat di Kecamatan Kalitidu mengeluhkan adanya ancaman dari Khoirotun Khisan, seorang pembina Fatayat PAC Kalitidu, yang diduga meminta agar seluruh anggota dan Satuan Tugas (Satgas) Fatayat mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Setyo Wahono dan Nurul Azizah.
Berdasarkan pengakuan salah satu anggota yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Khoirotun Khisan mengancam bahwa mereka yang tidak mendukung paslon 02 akan diberhentikan dari Satgas Fatayat.
Anggota Fatayat tersebut menyayangkan tindakan yang dianggapnya mendominasi Fatayat, meskipun sudah purna tugas dan hanya berstatus sebagai pembina.
“Memilih pemimpin adalah hak prerogatif setiap orang. Mau memilih paslon 02 atau 01 itu hak saya. Sangat disayangkan ada ancaman seperti ini,” ungkap wanita tersebut.
Keluhan serupa juga datang dari beberapa ranting Fatayat lainnya yang merasa terintimidasi. Intimidasi tersebut merusak citra organisasi dan mencemarkan marwah Fatayat sebagai organisasi yang seharusnya netral dan tidak berpihak. Celotehnya.
Menanggapi hal ini, wanita yang akran disapa Bu Khoir, membantah tuduhan tersebut. Dalam konfirmasinya, ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengancam anggota Fatayat dan Satgas yang menjadi pengurus Fatayat di Kalitidu.
“Fatayat itu adalah perjuangan. Jika ada yang ingin keluar dari Fatayat, mereka bisa mengundurkan diri, bukan dipecat,” elaknya.
Khoir mengakui bahwa pada saat perkumpulan ia memang memberikan arahan untuk mendukung paslon 02, namun hal itu menurutnya bukanlah ancaman, melainkan sekadar arahan yang berasal dari organisasi induknya, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) padahal NU sendiri menegaskan tidak berpolitik.
Ketika disinggung mengenai adanya kecaman dari tokoh NU terhadap tindakan tersebut, Khoir berdalih bahwa dirinya hanya menjalankan mandat dari Ketua Fatayat Bojonegoro, yang meminta dukungan untuk paslon 02. Namun, ia menegaskan kembali bahwa tidak pernah ada ancaman untuk pemecatan dalam arahan tersebut.
Sejumlah anggota Fatayat di Kecamatan Kalitidu berharap agar tidak ada lagi tekanan atau ancaman yang dapat mencoreng citra Fatayat dan menjaga marwah organisasi NU. Mereka menginginkan agar Fatayat tetap menjaga netralitas dan menghormati hak politik setiap anggotanya. (King)
Editorial: Korwil Jatim